JAKARTA – Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menentang keras rencana pelepasan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) tiga anak usaha PT Pertamina (Persero), yaitu PT Pertamina Geothermal Energi (PGE), PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dan PT Pertamina Internasional Shipping (PIS).

Capt Marcelius Hakeng Jayawibawa, Kepala Bidang Media FSPPB, mengatakan rencana IPO menyalahi aturan, karena pada saat yang sama, pihaknya tengah mengajukan judicial review di Mahkamah Konstitusi (MK), terkait UU BUMN. Salah satunya terkait masalah privatisasi terhadap BUMN yang menguasai hajat hidup orang banyak.

Atas dasar itu, FSPPB kemudian mengeluarkan somasi terhadap CEO PGE, PHE dan PIS, agar menghentikan rencana IPO tersebut dan menunggu proses hukum yang sudah berjalan, agar berkekuatan hukum tetap.

“Karenanya kuasa hukum FSPPB mengeluarkan somasi agar seluruh pihak bisa menahan diri dan menghormati jalannya sidang dahulu sampai ada keputusan final,” kata Capt Hakeng, Senin (31/5).

Mamit Setiawan, Direktur Eksekutif Energy Watch, menanggapi positif atas somasi yang dikeluarkan FSPPB tersebut. Menurut Mamit, apapun yang akan dilakukan Pertamina sebagai holding seharusnya menunggu terlebih dahulu proses hukum judicial review yang sudah berjalan di Mahkamah Konstitusi (MK).

“Bagaimanapun langkah hukum yang sedang dilakukan FSPPB masih berjalan. Jadi sepertinya menjadi satu kebijakan yang bagus, setidaknya rencana tersebut (IPO) bisa ditunda dahulu, sampai nanti sudah ada keputusan tetap atas gugatan yang dilakukan oleh teman-teman federasi,” ungkap Mamit.

Adapun gugatan judicial review terhadap UU BUMN yang dilakukan FSPPB, menurut Mamit sah-sah saja dilakukan dan siapapun harus menghormati prosesnya. Maka itu, seluruh pihak harus bersabar, menunggu hingga proses yang sedang berjalan saat ini berkekuatan hukum tetap.

“Apapun hasilnya itu kita harus menghormati proses yang sedang berjalan dan buat saya adalah ini hak teman-teman federasi untuk melakukan somasi tersebut. Mereka mempunyai kepentingan terkait keberlangsungan Pertamina kedepannya,” kata Mamit.(RA)