BATAM – PT PLN (Persero) menargetkan, pembangunan pipa gas dari Pulau Pemping, Kepulauan Natuna untuk memasok pembangkit listriknya di Batam, dapat diselesaikan pada pertengahan 2014 tahun depan.
Perjanjian kerjasama pembangunan pipa gas itu pun telah ditandatangani pada Jumat, 31 Mei 2013, antara “Konsorsium bright PLN Batam – PT Universal Batam Energy” dan “Konsorsium PT Batam Trans Gasindo – PT Hafardaya Konstruksi – PT Prosys Bangun Persada” serta PT KPM Oil and Gas selaku kontraktor pelaksana pembangunan pipa gas itu.
Direktur Utama bright PLN Batam, Dadan Kurniadipura selaku leader Konsorsium PT PLN Batam – PT Universal Batam Energy menjelaskan, pembangunan pipa ini merupakan tindak lanjut dari Gas Sales Agreement (GSA) antara PT PLN Batam dan PT Universal Batam Energy selaku buyer, dengan PT Premier Oil Natuna Sea BV selaku seller (penjual gas).
“Pipa gas ini merupakan infrastruktur yang sangat strategis, karena akan dipergunakan untuk menyalurkan gas Domestic Market Obligation (DMO) dari sumur gas Natuna ke Indonesia, melalui Pulau Batam,” ujar Dadan Kurniadipura.
Ia menerangkan, sumber gas di Natuna (lapangan Gajah Baru) sejak 2011 telah memproduksi gas untuk keperluan ekspor ke Singapura. Dengan pembangunan pipa gas Pulau Pemping ke Batam itu, maka jatah DMO gas dari Gajah Baru dapat disalurkan untuk kepentingan di dalam negeri, sehingga amanat Undang-Undang dapat direalisasikan.
“Pembangunan pipa gas dari Pulau Pemping ke Pulau Batam ini dijadwalkan akan selesai pada pertengahan tahun 2014. Dengan demikian, penyaluran gas DMO dapat dilaksanakan guna memenuhi kebutuhan pembangkit listrik di Batam,” kata Dadan lagi.
Ia pun memaparkan, saat ini bright PLN Batam sedang melaksanakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) serta Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) di Tanjung Uncang, dengan total kapasitas 190 Megawatt (MW) yang akan beroperasi menggunakan gas DMO ini.
Dengan tambahan pasokan gas dari Gajah Baru ini, lanjutnya, akan dapat meningkatkan keandalan sistem kelistrikan di Pulau Batam dan sekitarnya. Sehingga kelangsungan ketersediaan kelistrikan di Batam pada 2014 dapat terpenuhi dengan baik.
“Ini sekaligus sebagai upaya kami untuk mewujudkan komitmen pemerintah dalam mendukung investasi, stabilitas ekonomi, dan stabilitas sosial di Batam,” pungkas Dadan.
(Iksan Tejo / duniaenergi@yahoo.co.id)
Komentar Terbaru