LONDON- Harga minyak naik ke level tertinggi 13 bulan pada perdagangan Senin atau Selasa (16/2) pagi WIB. Penaikan harga ini ditopang oleh sentiment positif investor atas peluncuran vaksin menjanjikan akan menghidupkan kembali permintaan dan produsen-produsen utama menahan pasokan.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April naik US$70 sen atau 1,1%, menjadi US$63,13 per barel pada pukul 12.15 sore waktu setempat (1715 GMT) setelah mencapai tertinggi sesi di US$63,76, tertinggi sejak 22 Januari 2020.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Maret 2021 bertambah US$63 sen atau 1,1%, menjadi US$60,10 per barel setelah menyentuh US$60,95, tertinggi sejak 8 Januari 2020.

Harga minyak naik sekitar 5,0% minggu lalu. Pasar Amerika Serikat tutup pada Senin (15/2) untuk libur Hari Presiden.
Harga telah reli selama beberapa pekan terakhir karena pengetatan pasokan, sebagian besar oleh pengurangan produksi dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen sekutu dalam kelompok produsen OPEC+ yang lebih luas.
Alexander Novak,Wakil Perdana Menteri Rusia, mengatakan pasar minyak global sedang dalam jalur pemulihan dan harga tahun ini bisa mencapai rata-rata US$45-60 per barel.

“Kami telah melihat volatilitas rendah dalam beberapa bulan terakhir. Ini berarti pasar seimbang dan harga yang kita lihat hari ini sejalan dengan situasi pasar,” katanya.

Sementara itu, Presiden AS Joe Biden telah mendorong pelaksanaan legislatif besar pertama masa jabatannya, beralih ke kelompok bipartisan pejabat lokal pada Jumat (15/1) untuk mendapatkan dukungan dalam rencana bantuan virus corona senilai US$A1,9 triliun.

Produksi AS dapat terpengaruh minggu ini juga oleh cuaca dingin yang tidak biasa di Texas dan Oklahoma. Suhu di Midland, Texas, jantung Cekungan Permian AS, wilayah serpih terbesar di negara itu, turun menjadi satu digit Fahrenheit.(RA)