PT Pertamina sebagai BUMN memiliki Program Kemitraan ditujukan untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri sekaligus memberikan multiplier effect bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pada masa pandemi Covid-19 dimana usaha kecil mengalami kemunduran, Pertamina melakukan berbagai upaya agar usaha kecil binaannya dapat survive selama masa pandemi serta menghasilkan usaha kecil binaan yang berdaya saing tinggi, tangguh dan mandiri.
Salah satu upaya Pertamina dilakukan melalui Program Pinky Movement, program pinjaman modal usaha, yakni kepada usaha kecil outlet LPG untuk mengembangkan bisnis dengan menjual LPG nonsubsidi. Selain itu, program ini juga ditujukan untuk usaha kecil pengguna LPG subsidi yang ingin beralih menggunakan LPG nonsubsidi maupun usaha kecil kuliner yang ingin mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan LPG nonsubsidi.
Untuk mengetahui lebih jauh mengenai Pinky Movement dan upaya-upaya lain yang dilakukan Pertamina untuk menjadikan usaha kecil binaan Pertamina yang berdaya saing tinggi, tangguh dan mandiri, Dunia Energi mewawancarai Arya Dwi Paramita, Vice President CSR and SMEPP Pertamina. Berikut kutipannya :
Pandemi Covid-19 telah berdampak terhadap perekonomian, termasuk usaha kecil. Bagaimana dampak dari pandemi terhadap usaha kecil mitra binaan Pertamina?
Tentu saja ada mitra binaan yang terkena imbas pandemi ini bagi usahanya. Namun, tidak sedikit pula usaha kecil mitra binaan Pertamina yang justru mendapat keuntungan yang berlipat ganda di kala pandemi. Banyak usaha kecil yang akhirnya adaptif dengan kondisi pandemic, beberapa di antaranya yang memiliki usaha yang bergerak di pembuatan minuman herbal instan maupun industri kerajinan maupun kain konveksi yang beralih untukĀ memproduksi masker, hand sanitizer, APD dan minuman herbal. Bagi usaha kecil yang adaptif ini, penjualan produknya mengalami peningkatan permintaan selama pandemi. Di mana banyak orang mencari minuman herbal untuk meningkatkan imun tubuh serta masker kain maupun APD mencegah virus Covid-19.
Berapa jumlah usaha kecil yang telah dibina Pertamina melalui Program Kemitraan?
Pertamina berperan untuk mendukung kelangsungan usaha kecil yang menjadi binaannya. Sejak tahun 1993 hingga saat ini, jumlah mitra binaan Pertamina mencapai lebih dar 64 ribu usaha kecil.
Apa yang dilakukan Pertamina untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan usaha kecil untuk bisa bertahan dan tumbuh di saat krisis seperti saat ini?
Selain memberikan modal Pertamina juga memberikan pembinaan kepada usaha kecil binaan. Roadmap pembinaan kepada mitra binaan dimulai dari kondisi tradisional usaha kecil, Go Modern, Go Digital, Go Online, hingga Go Global. Kami juga memiliki delapan program unggulan usaha kecil naik kelas, Pertamina UMKM Academy, sertifikasi dan perizinan, display product SME, E-learning, publikasi, penjualan melalui e-commerce, katalog Pertamina SME 1000 dan exhibition atau virtual exhibition
Apakah program Pinky Movement merupakan salah satu program Pertamina untuk membantu usaha kecil saat krisis?
Pinky Movement merupakan sebuah program TJSL yang menyasar usaha kecil untuk dapat naik kelas melalui pembiayaan modal usaha dan pembinaan. Selain pembiayaan, usaha kecil binaan juga akan mendapatkan pembinaan berupa pelatihan dan asistensi sertifikasi yang dibutuhkan. Tujuan pembinaan ini adalah agar pelaku usaha kecil tersebut dapat meningkatkan kompetensinya, mengembangkan bisnisnya, dan naik kelas. Dengan cara itu, usaha kecil akan dapat keluar dari krisis dan mampu terus bertahan menjalankan roda bisnisnya.
Bisa dijelaskan maksud dan tujuan program Pinky Movement tersebut? Sejak kapan dan hingga kapan program tersebut digulirkan?
Pinky Movement merupakan program pinjaman modal usaha. Yakni kepada usaha kecil outlet LPG untuk mengembangkan bisnisnya dengan menjual LPG nonsubsidi, maupun usaha kecil pengguna LPG subsidi yang ingin beralih menggunakan LPG nonsubsidi maupun usaha kecil kuliner yang ingin mengembangkan bisnis dengan memanfaatkan LPG non subsidi. Sejak program ini dijalankan, Program Pinky Movement telah menyasar setidaknya 2.000 outlet dan 100 usaha kecil pengguna LPG subsidi.
Program ini merupakan bagian dari investasi sosial perusahaan, atau kini dikenal sebagai Creating Shared Value. Pertamina menawarkan pembiayaan pinjaman murah kepada usaha kecil yang memiliki usaha penjualan LPG atau usaha lainnya di bidang kuliner dan berniat mengembangkan usahanya dengan memanfaatkan LPG nonsubsidi. Periode program berlangsung selama tiga tahun. Mulai dari tahun 2020 hingga tahun 2023.
Apa program tersebut untuk usaha kecil yang telah menjadi binaan Pertamina saja atau juga yang belum menjadi binaan?
Program ini diberikan untuk usaha kecil mitra binaan maupun usaha kecil umum yang memenuhi syarat dan memilih bergabung menjadi mitra binaan Pertamina. Selain itu berkeinginan untuk mengembangkan bisnisnya dengan menjual LPG nonsubsidi maupun usaha kecil kuliner untuk meningkatkan usahanya sehingga usaha kecil tersebut mampu untuk beralih menggunakan LPG nonsubsidi.
Bagaimana realisasi Pinky Movement hingga saat ini?
Hingga pertengahan Desember 2020 ini, total realisasi penyaluran sudah mencapai lebih dari Rp 44,4 miliar.
Selain Pinky Movement, bagaimana dengan program-program sebelumnya atau yang tengah berjalan, apakah tetap jalan?
Selain membina usaha kecil secara langsung, Pertamina juga menjalin sinergi untuk penyaluran program kemitraan dengan beberapa BUMN dan pemerintah.
Pertamina pada tahun 2020 menggandeng PT Bahana Artha Ventura (BAV), anak usaha dari PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) salah satu BUMN holding perasuransian dan penjaminan yang dikenal dengan Indonesia Financial Group (IFG). Memberikan modal usaha sebagai stimulus pelaku usaha kecil bangkit dari dampak Pandemi Covid-19 dengan komitmen senilai Rp 150 miliar. Selain BUMN, sinergi juga dijalin dengan Kementerian Koordinator Perekonomian untuk menyalurkan pembiayaan 40 orang pemilik usaha kecil terutama di sektor pangan dengan nilai penyaluran sebesar Rp5,7 miliar. Serta dengan Kementerian Koordinator Maritim & Investasi untuk menyalurkan pembiayaan usaha kecil di wilayah Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Pinky Movement juga menyelipkan edukasi terhadap penggunaan LPG bersubsidi tepat sasaran? Apa tujuan dari edukasi tersebut?
Program Pinky Movement bertujuan untuk mengedukasi pelaku usaha kecil dan masyarakat mengenai penggunaan LPG yang lebih tepat sasaran, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2007 dan Peraturan Menteri ESDM Nomor 26 Tahun 2009, yang mengatur bahwa LPG subsidi hanya untuk rumah tangga prasejahtera dan usaha mikro.(*)
Komentar Terbaru