JAKARTA – PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG/EMP) mencatat penjualan bersih sebesar US$239 juta hingga kuartal III 2020, meningkat 25% dibandingkan periode sama tahun lalu. Pertumbuhan ini juga diikuti lonjakan laba bersih sebesar 254% menjadi US$ 42 juta, dan laba operasi yang meningkat sebesar 45% menjadi U$92 juta.
Edoardus Windoe, Direktur Keuangan EMP, mengatakan perbaikan kinerja keuangan didukung oleh kenaikan produksi minyak dan gasĀ sepanjang tahun ini.
“Blok Malacca Strait berkontribusi terhadap sebagian besar total produksi minyak kami, dan blok Bentu dan Kangean masih mendominasi total produksi gas. Kami berharap tren yang positif ini dapat berlangsung terus di masa depan,” kata Edoardus, Rabu(16/12).
Adinda Bakrie, Chief Communication EMP, menambahkan di semester pertama tahun 2020 perusahaan telah berhasil menyelesalkan pengeboran 3 sumur di blok Malacca Strait. Energi Mega Persada juga telah menyelesalkan pengeboran 1 sumur dan sedang melanjutkan pengeboran satuĀ sumur lainnya di blok Buzi EPCC di Mozambique, Afrika.
“Tim kami iuga tengah memfinalisasikan rencana pengembangan di blok Gebang (Sumatera Utara),” ujar Adinda.
Adinda mengungkapkan bahwa pengembangan aset dan aktifitas pengeboran ini sangat penting demi meningkatkan jumlah cadangan migas di portfolio perusahaan, dan untuk menjaga kelangsungan produksi di masa dapan.
EMP juga terus memantau keamanan dan kesehatan seluruh karyawan dan pemangku kepentingan lainnya dalam situasi pandeml yang tengah berlangsung saat ini.
Syailendra Bakrie, Direktur Utama EMP, menjelaskan secara internal EMP akan terus berusaha untuk meningkatkan produksi mlnyak dan gas melalului program pengembangan yang ada, menemukan cadangan baru melalui aktifitas eksplorasi, dan menurunkan biaya terkait dengan melakukan efisiensi di seluruh lini organisasi.
Syailendra menambahkan bahwa dalam kapasitas sebagai bagian dari perusahaan swasta yang bergerak di sektor minyak dab gas di Indonesia, EMP akan terus berpartisipasi dalam program pemerintah untuk mencapai target produksi negara sebesar 1 juta barel minyak per hari den 12 miliar kaki kublk gas per hari di tahun 2030.
“Selain inisiatif untuk pengembangan dari internal perusahaan, kami juga terus memantau kesempatan yang ada untuk mengakuisisi aset-aset baru yang dapat menambah nilai untuk portfolio kami dan unluk pemegang saham kami,” tandas Syailendra.(RA)
Komentar Terbaru