JAKARTA – Penyelesaian proyek JTB, Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dikelola PT Pertamina EP Cepu (PEPC) l, terus digenjot agar dapat mengalirkan gas pada Juli 2021.
Kelancaran operasionalnya tidak lepas dari totalitas PT Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) , yang menjadi drilling services company di proyek JTB.
Didik Budi Hartono, Pth Direktur Operasi PDSI, mengungkapkan kunci keberhasilan proyek JTB karena PDSI berkomitmen penuh dalam memegang tugas dan kewajibannya berdasarkan aturan yang ditetapkan PEPC selaku pemilik wilayah kerja.
“Sesuai imbauan pemerintah dan pemilik WK, kami juga senantiasa menjalankan protokol pencegahan penyebaran Covid-19 dalam setiap kegiatan operasional. Tentunya tanpa mengurangi etos kerja dan profesionalisme dalam menuntaskan pekerjaan kami kepada customer,” ungkap Didik, Selasa(6/10).
Satu tahun sejak tajak pada 17 September 2019, PDSI menorehkan prestasi tersendiri di proyek yang dikelola Pertamina EP Cepu tersebut. Keberhasilan pertama, PDSI menciptakan hingga lebih dari 30 % saving time. Kedua, PDSI beroperasi selama 318 hari tanpa henti, bahkan selama pandemi.
“Ketiga, produktivitas rig pengeboran PDSI di Proyek JTB mencapai lebih dari 95,08 %,” ujar Didik.
Untuk jenis dan teknologi, rig yang digunakan PDSI di Proyek JTB berjenis cyber walking rig berteknologi terkini. Keunggulan cyber walking rig milik PDSI ini antara lain sesuai dengan batch drilling scheme di proyek JTB. Seluruh perangkat rig pun dapat berpindah antar dengan mudah dan aman sesuai dengan batch drilling scheme yang ada, sehingga mobilisasi dapat dilakukan dengan lebih cepat dan efisien.
Sebelum di Proyek JTB, cyber walking rig dengan nomor identitas PDSI #40.3/DS1500-E ini beberapa kali mencatatkan prestasi yang kurang lebih sama di proyek berbeda-beda.
Di Proyek Banyu Urip Indonesia yang dikelola ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) misalnya, rig PDSI#40.3/DS15500-E beroperasi 30 hari lebih cepat.
Begitu pula saat beroperasi di Proyek Pamaguan-63 Indonesia (VICO Indonesie) dan Proyek Tomori Indonesia (JOB Pertamina – Medco). Rig yang baru mulai PDSI pergunakan di tahun 2012 ini beroperasi beberapa hari lebih cepat dari target. Tidak hanya di kegiatan pengeboran saja, catatan lebih cepat dari target ini juga diciptakan pada saat mobilisasi.
Dari sisi customer PDSI, keandalan kinerja rig PDSI #40.3/DS1500-E tentu saja menjadi nilai tambah tersendiri, salah satunya karena mendukung mereka menciptakan cost effectiveness dengan jumlah signifikan.
Pertamina Drilling Services Indonesia adalah anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang jasa pengeboran minyak, gas, dan panas bumi, baik di darat (on shore) dan lepas pantai (offshore). PDSI juga memiliki unit bisnis logistik dan jasa terkait lainnya.
PDSI memiliki visi menjadi pemimpin di kawasan regional dalam bidang pengeboran dan well services dengan standar kelas dunia. Sementara misi perusahaan yang berdiri pada 13 Juni 2008 ini adalah memberikan solusi terpadu berkualitas tinggi pada pengeboran, workovers, dan well services, dengan memaksimalkan nilai tambah bagi pelanggan, pemegang saham, pekerja, dan pemangku kepentingan lainnya.
Didik menambahkan, selain faktor rig berteknolog canggih, pencapaian PDSI di proyek JTB tidak lepas dari faktor personel PDSI.
“Kompetensi yang sudah mumpuni dan kesigapan seluruh personel PDSI dalam menghadapi perubahan, termasuk perubahan-perubahan yang terjadi di lapangan, menjadi satu kunci sukses lain PDSI ketika harus beradaptasi dengan pandemi. Dengan demikian tidak sampai memengaruhi operasi kami,” ujar Didik.(RA)
Komentar Terbaru