CHICAGO- Harga emas melonjak ke level tertinggi dalam sembilan tahun pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu (22/7) pagi WIB. Hal ini ditopang oleh aksi jual dolar AS dan ekspektasi peningkatan stimulus untuk membantu pemulihan ekonomi yang dilanda pandemi ketika Uni Eropa mencapai kesepakatan paket penyelamatan fiskal.

Mengutip Reuters, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, naik US$26,5 atau 1,46% menjadi ditutup pada US$1.843,90 per ounce pada Selasa (21/7). Sehari sebelumnya, emas berjangka naik US$7,4 atau 0,41% menjadi US$1.817,40 per ounce.

Emas berjangka juga naik US$9,7 atau 0,54% menjadi US$1.810 per ounce pada Jumat (17/7). Emas berjangka mencatat keuntungan 0,50% untuk minggu lalu, dan naik untuk minggu keenam berturut-turut.

“Dolar AS telah turun karena dunia terlihat sedikit lebih baik,” kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities. “Suku bunga telah jatuh melintasi kurva imbal hasil dan itu lagi merupakan faktor lain yang membantu menopang emas,” katanya.

Dolar AS, dipandang sebagai saingan safe-haven untuk emas, jatuh mencapai level terendah dalam lebih dari empat bulan.

Para pemimpin kongres AS akan membahas paket stimulus baru minggu ini, dan para pemimpin Uni Eropa menyetujui kesepakatan “bersejarah” pada rencana stimulus besar-besaran pada Selasa pagi (21/7).

Setelah pertemuan empat hari, para pemimpin Uni Eropa menyetujui rencana penyelamatan fiskal 1,8 triliun euro untuk mendukung ekonomi Eropa yang terluka parah oleh wabah COVID-19, memicu kekhawatiran inflasi, dan karenanya mendukung emas.

Emas akan terdorong ke rekor tertinggi selama 18 bulan ke depan, sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan, sementara penjualan perhiasan rendah di Asia dan prospek pemulihan ekonomi akan menghambat kenaikan lebih lanjut.

“Ketika ketidakpastian ekonomi memudar, permintaan untuk aset safe-haven termasuk emas akan turun. Namun, ini hanya akan menghilangkan sedikit harga emas, karena imbal hasil riil yang sangat rendah tetap menjadi pendukung utama,” menurut James O’Rourke, dalam sebuat catatan. (RA)