NEW YORK- Harga minyak naik pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu (10/9). Hal ini dipiu oleh optimisme tentang komitmen terbaru dari produsen minyak utama untuk mengurangi produksi mengimbangi kekhawatiran bahwa kebangkitan dalam kasus virus corona dapat mengganggu permintaan bahan bakar.
Reuters menyebutkan, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Agustus naik US$38 sen atau 0,9% menjadi ditutup pada US$41,18 per barel di London ICE Futures Exchange. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli 2020 naik US$75 sen atau 2,0% menjadi menetap pada US$38,94 per barel di New York Mercantile Exchange.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan produsen lainnya, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, pada Sabtu (6/6) sepakat untuk memperpanjang rekor pemotongan produksi 9,7 juta barel per hari (bph) hingga akhir Juli.
Namun, Arab Saudi, Kuwait dan Uni Emirat Arab menyatakan mereka tidak akan mempertahankan pengurangan tambahan pasokan harian yang berjumlah lebih dari satu juta barel.
Mendukung pasar, Libya menyatakan force majeure pada beberapa ekspor dari ladang minyak Sharara pada Selasa (9/6), setelah produksi dihentikan sementara oleh kelompok bersenjata hanya beberapa hari setelah produksinya dilanjutkan menyusul blokade yang telah berlangsung berbulan-bulan.
“Itu telah membantu mengurangi kejatuhan lebih lanjut. Mereka sedang dalam proses memulai kembali, yang tentu saja akan menambah situasi kelebihan pasokan,” kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates di Houston.
Permintaan bahan bakar telah pulih dari keruntuhan April 2020 akibat penguncian untuk mengendalikan pandemi. Namun, para analis telah mengatakan bahwa lonjakan pasar minyak yang cepat hingga lebih dari US$40 per barel mungkin merupakan pandangan yang terlalu optimis terhadap konsumsi.
Virus corona menewaskan lebih dari 400.000 orang di seluruh dunia, dan jumlah kasus harian baru mencapai rekor pada Minggu (7/6) karena pandemi belum memuncak di Amerika tengah, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Senin (8/6).
Goldman Sachs menaikkan perkiraan 2020 untuk Brent menjadi US$40,40 per barel dan WTI menjadi US$36 tetapi memperingatkan bahwa harga kemungkinan akan mundur kembali dalam beberapa minggu mendatang karena ketidakpastian permintaan dan peningkatan persediaan. Persediaan minyak mentah AS telah meningkat karena pandemi membatasi permintaan. (RA)
Komentar Terbaru