JAKARTA – Pandemi Covid-19 diyakini sangat berdampak pada kinerja PT Pertamina (Persero). Pendapatan Pertamina diprediksi turun karena permintaan pasar atas produk migas turun hingga 40%.

Arie Gumilar, Presiden Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB), mengatakan kebutuhan pasar anjlok, sehingga Pertamina banyak menanggung beban storage dan pendapatan menurun.

“Bahkan Pertamina terkena triple shock, yang pertama harga crude jatuh, nilai tukar rupiah melemah sebagai dampak dari tidak stabilnya ekonomi global dan juga penurunan pendapatan,” ungkap Arie dalam temu wicara dengan media, baru-baru ini.

Namun demikian, Arie menjamin bahwa pekerja Pertamina sebagai ujung tombak dari penyediaan energi nasional tetap akan bekerja sepenuhnya demi terjaganya pasokan energi bagi negeri.

Dia mengatakan, pekerja Pertamina yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) tetap berkomitmen untuk menjaga ketersediaan energi dari BBM sampai elpiji bagi masyarakat di masa pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga detik ini.

“Ini harus dilakukan demi tetap berjalannya aktivitas ekonomi sehingga dampaknya tidak semakin memperburuk keadaan,” kata Arie.

Arie menjelaskan bahwa sampai saat ini sudah ada sekitar 21 pekerja Pertamina group yang terpapar Covid-19. Arie berharap mereka dapat segera diberikan kesembuhan sehingga bisa beraktivitas normal kembali seperti biasa.

“Kita berharap tentunya pandemi ini bisa segera berakhir sehingga kehidupan dan aktifitas ekonomi masyarakat memasuki era baru (new normal),” ujarnya.

FSPPB sendiri mengaku siap menjalankan skenario new normal atau kenormalan baru yang dicanangkan Kementerian BUMN. Kesiapan itu merupakan bentuk tanggung jawab pekerja Pertamina sebagai salah satu pilar penopang kedaulatan energi nasional.

Namun begitu, tetap ada hal prinsip yang tetap wajib diperhatikan manajemen jika ingin menerapkan kenormalan baru, yakni jaminan keselamatan dan kesehatan.

Selain memastikan kinerja penyediaan energi tetap berjalan, FSPPB juga menyatakan bahwa pekerja Pertamina tetap berkomitmen untuk terus membantu berbagai elemen masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.

FSPBB diketahui sudah menyalurkan donasi kepada beberapa rumah sakit berupa alat kesehatan (alkses) penunjang tenaga medis, alat pelindung diri (APD) berupa baju hazmat, masker, alat cuci tangan portable, hand sanitizer, serta paket sembako ke berbagai masyarakat yang membutuhkan di berbagai wilayah di Indonesia termasuk kepada mitra kerja FSPBB seperti awak media.

Arie menambahkan, hingga saat ini pihaknya sudah berhasil mengumpulkan donasi hingga Rp730 juta dan hampir seluruhnya sudah tersalurkan. Donasi tersebut berasal dari sumbangan para pekerja Pertamina grup di seluruh Indonesia yang dikoordinasi oleh serikat pekerja.

“Aksi sosial tidak akan berhenti sampai di sini. Kami akan terus menggalang donasi dalam rangka membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Bahkan, apabila diperlukan bentuk bantuan nantinya tidak terfokus pada bentuk materi saja melainkan pelatihan keterampilan agar bisa menopang ekonomi masyarakat,” tandas Arie.(RA)