LONDON- Harga minyak relatif stabil dalam perdagangan yang lesu pada Senin (25/5) atau Selasa (26/5) pagi dengan liburan di pasar Singapura, London dan New York. Hal ini ditopang oleh meningkatnya kekhawatiran atas pemulihan permintaan mengimbangi penurunan pasokan.

Reuters melaporkan, harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli 2020 naik tipis US$0,45 atau 1,28% menjadi US$35,58 per barel. Sedangkan minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli sedikit menguat US$0,47 atau 1,41% menjadi US$33,72 per barel. Keduanya turun sekitar 45% sepanjang tahun ini.

Tidak ada penyelesaian (penutupan) di pasar AS karena liburan “Memorial Day” (Hari Pahlawan).

“Ketidakpastian seputar pola perjalanan saat ini di AS sangat besar sehingga Asosiasi Otomotif Amerika tidak merilis perkiraan perjalanan Memorial Day-nya,” ujar Bjornar Tonhaugen, Kepala Pasar Minyak di Rystad Energy.

Ketegangan AS – China yang meningkat, di antara konsumen minyak terbesar dunia, disebabkan langkah Beijing untuk memberlakukan undang-undang keamanan di Hong Kong juga memicu kekhawatiran tentang prospek permintaan.

Hubungan bilateral telah memburuk sejak wabah virus corona dengan kedua negara sudah berselisih soal Hong Kong, hak asasi manusia, perdagangan, dan dukungan AS untuk Taiwan yang diklaim China.

Harga mendapat dukungan dari pemangkasan pasokan global dengan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya (OPEC+), sekarang hampir sebulan mencapai kesepakatan untuk secara sukarela menahan 9,7 juta barel produksi per hari.

Di sisi lain, jumlah rig AS, indikator awal produksi yang akan datang, turun 21 rig ke rekor terendah 318 rig dalam seminggu hingga 22 Mei, data dari perusahaan jasa energi Baker Hughes menunjukkan. (RA)