CHICAGO- Harga emas berjangka naik lagi pada akhir perdagangan Rabu atau Kamis (14/5) pagi WIB. Hal ini didorong olehjanji Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell untuk memberikan stimulus lebih banyak jika diperlukan demi meringankan pukulan ekonomi dari virus corona baru.

Reuters melaporkan kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik US$9,60 atau 0,56%, menjadi ditutup pada US$1.716,4 per ounce. Emas berjangka naik US$8,8 atau 0,52% menjadi US$1.706,8 per ounce pada Selasa (12/5), setelah jatuh US$15,9 atau 0,93% menjadi US$1.698 pada Senin (11/5).

Powell mengatakan Amerika Serikat dapat menghadapi “periode perpanjangan” pertumbuhan yang lemah dan pendapatan yang mandek serta mengeluarkan seruan untuk pengeluaran fiskal yang lebih banyak.

“The Fed memiliki sejumlah opsi lain, jadi ada kemungkinan kita bisa melihat pelonggaran kuantitatif tambahan atau kebijakan berkelanjutan yang akan memungkinkan latar belakang positif untuk pasar emas,” kata analis Standard Chartered Bank Suki Cooper.

“Kami memperkirakan suku bunga global tetap rendah, dan negatif di beberapa negara, dan itu terus memberikan latar belakang yang menguntungkan bagi emas.”

Ekonomi AS kehilangan 20,5 juta pekerjaan yang mengejutkan pada April, ketika warga negara terpaksa tinggal di rumah dan bisnis tutup untuk mengekang penyebaran virus, yang telah menginfeksi 4,31 juta orang di seluruh dunia.

Bank-bank sentral dan pemerintah-pemerintah telah mengeluarkan dukungan fiskal dan moneter yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk menopang ekonomi yang terhuyung-huyung akibat pandemi.

Emas cenderung mendapat manfaat dari langkah-langkah stimulus luas karena dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang. (RA)