Zulkifli Zaini, Direktur Utama PLN, mengatakan rencana investasi akan ditinjau sesuai dengan proyeksi pertumbuhan beban kondisi terkini. Investasi infrastruktur ketenagalistrikan berskala besar tidak luput dari evaluasi, seperti pembangkit listrik, transmisi dan gardu induk.
“Dilakukan skala prioritas dengan memperhatikan urgensinya terhadap sistem dan proyeksi waktu penyelesaian pada 2020,” kata Zulkifli dalam rapat dengar pendapat secara virtual dengan Komisi VI DPR RI, Kamis (16/4).
Meskipun masih ada proyek yang dilanjutkan pada tahun ini, penyediaan anggaran juga tidak akan digelontorkan begitu saja. “Proyek dengan prioritas tinggi didorong agar tetap berjalan dengan penyediaan anggaran sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat selesai pada 2020,” kata Zulkifli.
Zulkifli menegaskan penundaan proyek tidak akan berdampak kepada sistem ketenagalistrikan saat ini.
“Ditunda dengan mitigasi yang baik, sehingga tidak berdampak signifikan terhadap sistem kelistrikan. Keandalan sistem kelistrikan indonesia tetap terjaga,” katanya.
Menurut Zulkifli, PLN sedang dalam masa cukup riskan akibat penurunan penjualan listrik. Untuk itu penyesuaian rencana investasi mau tidak mau harus dilakukan.
Hampir seluruh sistem kelistrikan PLN mengalami penurunan penyaluran tenaga listrik. Mulai dari sistem Jawa Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi serta Nusa Tenggara. Sistem Jawa Bali misalnya turun hingga 9,55%, Sistem Kalimantan Bagian Barat 3,97% penurunan konsumsi listriknya.
“Permintaan listrik lebih rendah akrena aktivitas manufaktur dan industri serta perkantoran memperngaruhi konsumsi listrik. Dampak ini juga terlihat dari kondisi sistem jawa bali, Kalimanatan, Sumatera dan sulawesi. Itu tergambar juga ditempat-tempat lain dalam skala berbeda,” kata Zulkifli.(RI)
Komentar Terbaru