SURABAYA – Upaya pencegahan dan memutus rantai penyebaran Virus Covid – 19 terus dilakukan, di bawah naungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melalui Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS), Pertamina EP Asset 4 melakukan serangkaian kegiatan di wilayah operasinya untuk menjaga agar masyarakat dan juga pekerjanya terhindar dari pandemik ini.
“Pertamina EP telah menetapkan prosedur kesehatan terkait pencegahan penyebaran Virus Covid – 19 yang diikuti oleh pekerja dan mitra kerja, selain itu kami juga menyerahkan beberapa bantuan kepada masyarakat,” ujar M Ibnu Wadhana, Asset 4 Legal & Relation Manager, Jumat (3/4).
Bantuan yang diberikan kepada masyarakat melalui Dinas Kesehatan terkait antara lain bilik disinfektan, 50 instalasi cuci tangan, 100 APD hazmat, 200 lembar masker kain, 850 liter hand sanitizer, 2500 lembar masker medis, penyemprotan disinfektan hingga 20 unit rapid test.
Bantuan tersebut telah diserahkan pada lapangan – lapangan di bawah Asset 4 yaitu Sukowati Field untuk Kabupaten Bojonegoro dan Tuban, Cepu Field untuk Kabupaten Blora, Poleng Field untuk Kabupaten Gresik dan Kabupaten Bangkalan, Donggi Matindok Field untuk Kabupaten Banggai, serta Papua untuk Kota Sorong.
“Secara berkala, bantuan tersebut akan kami serahkan kepada masyarakat melalui lapangan masing-masing, selain inisiatif dari perusahaan untuk memberikan langsung juga terdapat permintaan dari Bupati setempat seperti Bojonegoro yang meminta peralatan rapid test,” ujar Ibnu dalam keterangan tertulisnya.
Pemberian bantuan peralatan rapid test kepada Kabupaten Bojonegoro, dimanfaatkan langsung oleh Pertamina EP Asset 4 Sukowati Field untuk melakukan pengecekan kepada pekerja yang baru saja datang ke wilayah Kabupaten Bojonegoro. Sukowati Field sendiri menerapkan sistem pekerja on-off dengan waktu kerja 14 hari secara bergantian.
Ibnu menjelaskan, setiap harinya secara internal pihaknya melakukan pemantauan, seperti pengukuran suhu badan dan gejala sakit akibat virus Covid-19 seperti batuk, demam atau sesak nafas. Semuanya terekam secara online dan dipantau oleh dokter perusahaan.
“Bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro, tujuh pekerja yang baru datang ikut dipantau kesehatannya, dan dengan rapid test semua hasilnya negatif Covid-19,” ungkap Ibnu.
Selain melakukan pantauan kesehatan secara berkala, perusahaan juga menyediakan rumah singgah untuk para pekerja yang baru datang ke Bojonegoro serta melakukan pemantauan selama 14 hari sebelum dapat melakukan aktifitas pekerjaan dan melaporkan kepada Dinas Kesehatan setempat.
Sejak Februari 2020, Pertamina EP telah melakukan pembatasan kegiatan perjalanan dinas maupun pribadi ke dalam negeri maupun luar negeri, melakukan penundaan terhadap kegiatan rapat atau yang mengumpulkan massa hingga sosialisasi kepada pekerja dan keluarga terkait virus Covid-19 ini. Pertamina EP berharap bahwa pandemik virus ini dapat segera berakhir sehingga kegiatan operasional perusahaan dan kegiatan masyarakat dapat berjalan dengan normal.
“Ke depan, akan ada pekerja rig yang datang secara bergantian, mereka telah melakukan kerja berturut-turut selama tiga minggu. Prosedur ketat tentu akan kita terapkan sehingga semua pihak baik perusahaan dan masyarakat dapat merasa aman dan nyaman,” tandas Ibnu. (RA)
Komentar Terbaru