JAKARTA – PT PLN (Persero) menyiagakan 5.873 personil untuk menjaga pasokan listrik di Jawa Barat, yang terdiri dari 3.799 pegawai pelayanan teknik, 437 pegawai teknik dan 1.637 pegawai vendor jaringan. PLN juga menyiapkan 60 genset, 13 UPS, 97 unit gardu bergerak, 10 unit alat deteksi dan 700 unit kendaraan teknik sebagai antisipasi terjadinya gangguan.
“Petugas kami siagakan untuk menjaga pasokan listrik. Selama masa pandemi masyarakat diimbau untuk tetap di rumah dan tentu membutuhkan listrik. Ini harus kita jaga,” kata Agung Nugraja, General Manager PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Barat, Kamis (26/3).
Agung menghimbau agar masyarakat memanfaatkan layanan contact center PLN 123 atau melalui aplikasi PLN mobile untuk mendapatkan layanan PLN, mulai dari penyambungan baru, penambahan daya, maupun layanan saat terjadi gangguan.
“Untuk mencegah penyebaran virus corona, pembayaran tagihan listrik atau pembelian token listrik juga bisa dilakukan secara online melalui berbagai saluran,” kata Agung.
Pembayaran listrik dapat dilakukan di mana saja tanpa harus mendatangai kantor PLN. Bisa melalui ATM, internet banking, SMS banking, aplikasi dompet digital (E-Wallet), seperti Link Aja, Gopay, dan sebagainya ataupun melalui aplikasi E-Commerce seperti Tokopedia, Bukalapak, Traveloka, dan sebagainya. “Pada intinya kami berkomitmen untuk mendukung penanganan Covid-19. Upaya terbaik akan kami lakukan agar pandemi corona ini dapat segera berakhir,” tandas Agung.
Jaga Pasokan
Di Jawa Timur, selama masa siaga Covid-19 PLN menyiagakan 1.510 personil kelistrikan yang tersebar di seluruh wilayah kerja PLN UID Jawa Timur. Bob Saril, General Manager PLN UID Jawa Timur, mengatakan kehadiran listrik sangat dibutuhkan dalam situasi seperti ini, khususnya untuk rumah-rumah sakit yang menangani Pasien Dalam Pengawasan (PDP), maupun yang sudah positif terjangkit corona. Khusus di Provinsi Jawa Timur, PLN telah melakukan pengecekan dan pengawasan khusus terhadap pasokan listrik untuk 47 rumah sakit rujukan Covid-19 yang tersebar di seluruh Provinsi Jawa Timur, 17 diantaranya terdapat di Surabaya, termasuk RSUD Dr. Soetomo dan RS Universitas Airlangga yang menjadi rumah sakit rujukan utama.
“Pengecekan yang dilakukan meliputi pengecekan sistem suplai, jaringan, hingga alat ukur untuk masing-masing RS rujukan,” kata Bob, Kamis.
Sesuai Standard Operational Procedure (SOP), pasokan listrik untuk rumah sakit besar akan dipasok dari dua sumber, sehingga apabila sumber listrik utama mengalami gangguan maka langsung dipindahkan ke sumber listrik cadangan.
Selama masa siaga Covid-19 ini, petugas PLN juga telah dibekali dengan Alat Pelindung Diri (APD) termasuk masker, sarung tangan dan hand sanitizer. Petugas juga bekerja dengan menjaga social distancing. Pengaturan jarak antar petugas dan juga dengan orang lain di lapangan diterapkan oleh petugas PLN saat menjalankan tugasnya.
“PLN UID Jawa Timur juga menyiapkan 40 Unit UPS Mobile, 18 Genset dan 158 Unit Gardu Bergerak guna mengantisipasi keadaan darurat yang tersebar di seluruh Jawa Timur,” tandas Bob.(RA)
Komentar Terbaru