JAKARTA– PT Pertamina (Persero), badan usaha milik negara di sektor energi terintegrasi, menyatakan bahwa permintaan akan liquefied petroleum gas (LPG) di wilayah Marketing Operation Region III (Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat) stabil pada periode Januari hingga pekan kedua Maret 2020.
Dewi Sri Utami, Unit Manager Communication & CSR MOR III, mengatakan di wilayah MOR III untuk periode Januari 2020 hingga 15 Maret 2020, pembelian LPG NPSO (nonsubsidi) bagi sektor ritel yang terdiri atas LPG Bright Gas 5,5 kilogram (Kg) dan 12 Kg, serta LPG tabung biru 12 Kg naik rata-rata 3% dibandingkan konsumsi periode yang sama tahun 2019, atau total sekitar 41 ribu metric ton (MT). Sedangkan kebutuhan LPG subsidi 3 Kg untuk wilayah MOR III pada periode yang sama, cukup stabil, atau sama seperti tahun 2019 sekitar 410 ribu MT.
“Kami akan terus memantau sekaligus memastikan kecukupan pasokan LPG untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar Dewi dalam keterangan tertulis kepada Dunia Energi, Kamis (19/3).
Menurut dia, khusus untuk wilayah Jabodetabek, konsumsi LPG nonsubsidi hingga 15 Maret 2020 naik 8%. Wilayah Bekasi dan Tangerang mencatatkan pertumbuhan permintaan terbesar yakni rata-rata 6% dengan kenaikan terutama pada produk Bright Gas 5,5 Kg. “Permintaan dapat dipenuhi melalui pembelian langsung maupun layanan pemesanan,” ujarnya.
Menurut dia, layanan pemesanan LPG nonsubsidi melalui call center 135 juga mengalami kenaikan. Pada kurun waktu bulan Maret (hingga tanggal 18) terjadi peningkatan hingga 64% dibandingkan pemesanan di Februari 2020, yaitu dari 159 pemesanan, menjadi 261 pemesanan.
Layanan call center 135 adalah layanan antarproduk Pertamina, salah satunya LPG non subsidi sehingga konsumen dapat memenuhi kebutuhan LPGnya tanpa perlu keluar rumah. Konsumen cukup menyebutkan produk yang diminati serta alamat antar, kemudian produk akan diantar dari Pangkalan/Agen LPG terdekat, dengan harga Rp 70 ribu untuk Bright Gas 5,5 Kg dan Rp 145 ribu Untuk Bright Gas 12 Kg demgan biaya pengantaran Rp 15 ribu/ tabung.
Petugas pengantar LPG juga dibekali dengan alat pelindung diri dan kebersihan seperti masker dan sarung tangan, untuk menjaga dari risiko penyebaran virus Corona Covid-19.
“Untuk masyarakat yang membatasi aktivitas keluar rumah, kami siap memenuhi kebutuhan energi dengan hadir hingga ke rumah konsumen kami melalui program layanan antar Call Center 135,” kata Dewi.
Dewi mengatakan dengan adanya imbauan pemerintah agar belajar dan bekerja di rumah serta membatasi mobilisasi keluar rumah, berimplikasi pada peningkatan permintaan untuk keperluan rumah tangga. Sementara pelaku usaha makanan seperti kantin dan pujasera juga mengurangi pembelian LPG atau bahkan menutup sementara usahanya sehingga permintaan secara total di masyarakat tidak berubah secara signifikan. (RA)
Komentar Terbaru