JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor hulu migas akan menggelontorkan dana sebesar US$135 ribu untuk mengakuisisi 27% hak partisipasi (Participating Interest/PI) Blok South East Jambi dari Repsol. Meidawati, Direktur Utama PHE, mengatakan penyelesaian transaksi akan dilakukan dalam waktu dekat. Pembayaran dana akuisisi merupakan porsi 27% dari bonus tanda tangan Blok South East Jambi yang dibayarkan konsorsium Repsol dan MOECO kepada pemerintah.
“Bonus tanda tangan yang harus dibayar PHE sebesar US$135 ribu,” kata Meidawati kepada Dunia Energi, Selasa (3/3).
Blok South East Jambi adalah blok yang dilelang pemerintah. Konsorsium Repsol Exploracion South East Jambi B.V. dan MOECO Southeast Jambi B.V. memenangkan lelang blok Southeast Jambi pada 2018 dengan komitmen pasti G & G, Seismik 2D 300 km yang ditetapkan sebesar US$ 4.650.000 serta total bonus tanda tangan US$ 500 ribu.
Pertamina mengakui akuisisi sebagian hak partisipasi di South East Jambi merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam meningkatkan aktivitas kegiatan eksplorasi di tanah air.
Kerja sama tersebut merupakan awal dari kegiatan partnership yang akan dilakukan oleh Direktorat Hulu PT Pertamina (Persero). Kedepan, Pertamina akan terus mencari peluang untuk bekerja sama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lainnya. Hal itu sejalan dengan target Pertamina untuk bisa mempercepat target produksi minyak perusahaan yang dipatok sebesar satu juta barel per hari (bph) pada 2026.
Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, mengatakan target satu juta bph menjadi ditetapkan pada 2026, dari rencana awal 2030. Percepatan target untuk mengantisipasi kenaikan kebutuhan minyak mentah pasca rampungnya enam proyek kilang Pertamina pada 2026.
Saat ini Pertamina sedang secara intensif menyusun skenario untuk realisasikan rencana tersebut. “Kami sedang membuat optimis case dengan EOR (Enhance Oil Recovery). Itu (produksi 1 juta bph) di 2026. Kenapa 2026, karena kilang yang kami bangun mulai produksi. Itu perlu tambahan pasokan minyak mentah,” kata Nicke di Jakarta, belum lama ini.
Tidak hanya dengan EOR, tapi Pertamina memang menjalankan strategi akusisi di lapangan-lapangan yang sudah berproduksi, tidak hanya di tanah air tapi juga di luar negeri. “Karena itu merupakan cara yang lebih cepat dan efektif (untuk meningkatkan produksi), tetapi bloknya (yang diakuisisi) yang produksi,” kata Nicke.
Komentar Terbaru