JAKARTA– PT PLN (Persero), badan usaha milik negara di sektor keternagalistrikan, terus mendukung pariwisata di Provinsi Nusa Tenggara Barat, salah satunya dengan menjaga ketersediaan listrik di Kawasan Tiga Gili (Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air) yang menjadi destinasi utama pariwisata di Pulau Lombok.
Arsyadani Ghana Akmala Putri, Senior Manager Perencanaan PLN Unit Induk Wilayah NTB, mengatakan Kelistrikan Kawasan Tiga Gili dipasok dari sistem kelistrikan Lombok melalui kabel laut 20 kilo Volt (kV) sepanjang 18,8 kilometer sirkuit (kms).
Kawasan Tiga Gili adalah destinasi favorit wisatawan di NTB. Awalnya listriknya menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang ada di setiap Gili. “Karena pertumbuhan kebutuhannya selalu meningkat maka kami sambungkan dengan kabel laut ke Pulau Lombok agar lebih andal,” ujar Arsyadani dalam keterangan tertulis yang diterima Dunia Energi, Rabu (12/2).
Menurut Arsyadani kehadiran kabel laut ini juga membuat beban listrik di Kawasan Tiga Gili terus meningkat. Pada 2014, beban listrik di Kawasan Tiga Gili baru mencapai 2 Megawatt (MW), namun meningkat menjadi 4 MW pada tahun 2017. Pada akhir 2019, beban kembali meningkat menjadi 5 MW.
“Awalnya hanya ada satu kabel laut yang hanya dapat menyalurkan listrik sebesar 7 MW. Melihat kebutuhan, pada tahun 2018 dan antisipasi pertumbuhan ke depan, kami tambah kembali kapasitasnya dengan membangun dua kabel laut 20 kV dengan total 9,4 kms,” katanya.
Penambahan kabel laut ini meningkatkan kapasitas daya listrik untuk Kawasan Tiga Gili dari sebelumnya 16 MW menjadi 36 MW. “Dengan kapasitas yang besar, investor tentu tidak khawatir dengan ketersediaan listrik di Kawasan Tiga Gili,” ujarnya.
Selain untuk menambah kapasitas, penambahan kabel laut ini juga akan meningkatkan keandalan listrik di Kawasan Tiga Gili.
“Tiga gili ini menjadi destinasi utama, jangan sampai kalau nanti ada gangguan di satu kabel laut, tidak ada cadangannya. Tambahan kabel laut yang kita pasang ini jadi back up, supaya listrik di Kawasan Tiga Gili tetap andal,” ujarnya.
Terpenuhinya kebutuhan listrik tentu mendorong peningkatan jumlah wisatawan. Data Dinas Pariwisata Provinsi NTB menunjukan bahwa angka kunjungan wisatawan ke NTB kembali meningkat paska gempa yang melanda Lombok 2018 lalu. Pada tahun 2018, jumlah wisatawan yang berkunjung ke NTB hanya 2,8 juta wisatawan, meningkat menjadi 3,7 juta wisatawan pada akhir tahun 2019. Sementara pada tahun 2020, ditargetkan jumlah kunjungan ke NTB mencapai 4 juta wisatawan. (RA)
Komentar Terbaru