JAKARTA- Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jawa 7 di Desa Terate, Kecamatan Kramatwatu, Serang, Banten
merupakan pembangkit besar pertama di Indonesia, yang menggunakan teknologi boiler ultra super critical (USC) dengan peningkatan efisiensi hingga 15% dibandingkan non-USC.
Teknologi USC juga membuat emisi yang dihasilkan menjadi lebih rendah sehingga lebih ramah lingkungan.
Haryanto WS, Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura, dan Bali PT PLN (Persero), mengatakan saat ini PLTU Jawa 7 beropeasi satu unit dengan kapasitas daya listrik yang dihasilkan mencapai 1.000 megawatt (MW). Sementara untuk unit 2 berkapasitas 1.000 MW juga, akan masuk tahun ini.
“PLTU ini sementara menjadi PLTU terbesar di Indonesia,” ujar Haryanto dalam keterangan tertulis yang diterima Dunia-Energi.
Pengoperasian PLTU Jawa 7 Unit 1 sejak akhir 2019 akan meningkatkan pasokan listrik di Jawa-Bali. Pembangkit berbahan bakar batubara ini merupakan PLTU terbesar di Indonesia dengan total kapasitas sebesar 2×1.000 MW.
Daya listrik pembangkit PLTU Jawa 7 akan disalurkan untuk memperkuat sistem interkoneksi Jawa-Bali melalui jaringan Suralaya-Balaraja 500 kV menuju interkoneksi Jawa-Bali. “Dengan demikian, peningkatan kebutuhan listrik yang terus meningkat dari tahun ke tahun bisa ditopang,” ujar Haryanto.
Selain teknologi boiler, kelebihan lain dari PLTU Jawa 7, pengoperasian menggunakan SWFGD (Sea Water Fuel Gas Desulfurization). Sistem ini dinilai ramah lingkungan karena penyaluran batu bara dari tongkang menggunakan coal handling plant sepanjang 4 kilo meter sehingga tidak ada batubara yang tercecer hingga coal yard.
Proyek ini memakai bahan bakar batu bara Low Rank yang memiliki nilai kalor 4000 hingga 4600 kCal/kg. Nantinya, pengoperasian PLTU Jawa 7 akan membutuhkan pasokan batubara sebanyak 7 juta ton per tahun dengan beroperasinya dua unit.
Dengan kapasitas yang besar dan penggunaan teknologi terkini, biaya pokok penyediaan (BPP) dapat ditekan. BPP PLTU Jawa 7 adalah sebesar US$ 4,2 sen per kWh, jauh lebih rendah dibanding BPP PLTU lama yang mencapai US$ 5-6 sen per kWh.
Proyek PLTU Jawa 7 merupakan hasil kerja sama antara anak usaha PLN yaitu PT Pembangkitan Jawa Bali dengan China Shenhua Energy Company Limited. (RA)
Kebangayakan Boiler PLTU sekarang berbahan bakar batubara yang rencananya sebentar lagi akan diperbarui dengan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan