JAKARTA-PT Pertamina EP memproyeksikan produksi minyak tahun ini sebesar 85.000 barel per hari (BOPD) dan gas 932 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Dalam dua tahun terakhir, produksi minyak Pertamina EP terus naik. Pada 2019 tercatat 82.361 BOPD dan 2018 sebesar 79.445 BOPD.

Dari sisi finansial, Pertamina EP membidik pendapatan sebesar US$ 3,1 miliar atau Rp44,64 triliun dengan asumsi kurs rupiah terhadap dolar AS sebesar Rp14.400, lebih tinggi dari pencapaian hingga November 2019 yang tercatat US$ 2,71 miliar (unaudited) atau Rp38,48 triliun. Sementara laba bersih diproyeksikan US$ 680 juta dibandingkan pencapaian hingga November 2019 yang tercatat US$ 604 juta (unaudited).

Nanang Abdul Manaf, Presiden Direktur Pertamina EP, mengatakan untuk mendukung pencapaian target yang telah ditetapkan, Pertamina EP berupaya menjalankan strategi melalui pemboran sumur-sumur sejak akhir 2019 untuk meningkatkan percepatan produksi. Beberapa kegiatan pemboran telah dilakukan oleh unit-unit bisnis Pertamina EP akhir tahun lalu, yaitu di Rantau Field, pemboran sumur di Sangasanga Field, tajak sumur di Bunyu Field; dan tajak sumur di Subang Field.

“Kami juga ada kegiatan tajak sumur waterflood project di Desa Jirak, Pendopo Field dan tajak sumur Kusuma Arum-001 di Prabumulih Field, keduanya di Sumatera Selatan,” ujar Nanang dalam keterangan tertulis yang diterima Dunia Energi, Senin (6/1).

Di Rantau Field, pemboran dilakukan di sumur baru KSB A-11 yang berada di struktur Kualasimpang Barat, Kota Kualasimpang, Aceh Tamiang. Sebelumnya, di struktur yang sama lokasi sumur KSB-59 (KSB A-10) menyumbang 44 BOPD pada total produksi Rantau Field pada 2019. Sumur KSB A-11 merupakan salah satu program percepatan peningkatan produksi Rantau Field.

“Sumur tersebut sebenarnya masuk ke Rencana Kerja 2020 yang dipercepat pengerjaannya pada akhir 2019 dari total 11 sumur pengeboran tahun ini. Dengan kedalaman kurang lebih 1.317 meter diharapkan sumur KSB A-11 dapat berkontribusi sebesar 200 BOPD untuk produksi Rantau Field,” katanya.

Di Sangasanga Field Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Pertamina EP mengebor sumur Louise-1119 (LSE-1119) di lokasi LSE-P1704. Sumur tersebut dibor oleh Pertamina Drilling Services Indonesia (PDSI) menggunakan rig OW 700 M. Sumur LSE-1119 dibor hingga kedalaman akhir 1.500 meter. “Sumur ini mulai dibor pada Senin (30/12) lalu dan ditargetkan selesai dalam waktu 23 hari dan diprediksi menambah produksi minyak 144 BOPD,” katanya.

Kegiatan tajak sumur juga berlangsung di sumur pengeboran B-1830B di Buny Field di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, pada Selasa (31/12). Sumur B-1803B dibor oleh PDSI dengan menggunakan rig PDSI, N110 M (1500 HP). Target kedalaman pengeboran sedalam 3.300 meter dan waktu penyelesaian selama 60 hari. Hidrokarbon dari sumur ini diprediksi memberikan sumbangsih bagi Pertamina EP sebesar 350 BOPD berupa minyak dan gas sebesar 1,50 MMSCFD.

Pengeboran sumur juga terjadi di Subang Field. Sebagai bentuk komitmen peningkatan produksi Pertamina EP Asset 3 melakukan tajak sumur JST-A2 yang berada di Desa Kalentambo, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Jawa Barat di pekan terakhir Desember 2019. Tajak diresmikan oleh Direktur Finance & Business Support Pertamina EP Adi Prasetyana. Melalui tajak yang menggunakan rig PDSI #31.3/D1550E diharapkan menambah produksi minyak Pertamina EP Asset 3 sebesar 300 BOPD dan gas sebesar 2,4 MMSCFD.

Di kawasan Sumatera Selatan, Pertamina EP melakukan tajak sumur sumur JRK-P3 di Desa Jirak, Pendopo Field, Kabupaten Musi Banyua sin. Menurut Direktur Pengembangan Pertamina EP John Hisar Simamora, sumur JKR-P3 awalnya direncanakan pengeborannya pada 2020 namun di percepat tahun 2019 dengan harapan dapat hidrokarbon lebih cepat. “Ini sesuai instruksi Bapak Presiden yang ditugaskan ke Pertamina, bahwa Pertamina harus menyediakan ketahanan industri migas nasional, sein kita mengurangi impor, dengan memperbanyak produksi untuk mengirangi impor tersebut,” ujarnya.

Kegiatan pengeboran sumur juga dilakukan Pertamina EP di Prabumulih Field di sumur Kusuma Arum (KUM)-001. Berlokasi di Desa Batanghari, Kecamatan Semidang Aji, Kabupaten Ogan Komering Ulu, pemboran sumur ini diproyeksikan selama 98 hari dengan target kedalaman 2.304 meter. Target produksi 5 MMSCFD dengan target sumber daya 59,6 BCFG.

Nanang Abdul Manaf berharap dengan percepatan kegiatan pengeboran sumur dari 2020 ke akhir 2019, target produksi Pertamina EP tahun ini bisa tercapai. Apalagi perusahaan telah mengalokasikan belanj modal  tahun ini sebesar US$ 784 juta dan belanja operasi sebesar US$ 1,24 miliar. (RA)