JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), subholding gas dibawah PT Pertamina (Persero) berencana menyerap sedikitnya 34 kargo gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG). Nantinya LNG tersebut akan dipasarkan, baik untuk pasar domestik maupun luar negeri.

Syahrial Mukhtar, Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, mengatakan bahwa sebagai subholding gas dibawah Pertamina, PGN juga sudah memiliki portofolio bisnis LNG yang selama ini dimiliki Pertamina.

“Kita sama-sama Pertamina. Kita kelola portofolio Pertamina dari dalam dan luar negeri. Kargo itu (LNG) yang nanti akan digunakan untuk kebutuhan sendiri dan dijual ke pembeli-pembeli,” kata Syahrial di Jakarta, belum lama ini.

Transisi bisnis LNG yang selama ini dilakukan Pertamina ke PGN masih terus dilakukan. PGN tidak akan sulit untuk memasarkan LNG yang menjadi portofolionya tahun depan.

“Pasar kita lagi bahas dengan beberapa kandidat buyers, dari Timur Tengah ada, ada juga dari pasar tradisional seperti western buyer. Dia kan kontrak habis,” kata dia.

Syahrial menambahkan, untuk western buyer yang kontraknya akan segeta habis. Pemerintah dalan hal ini Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) turun tangan langsung melakukan negosiasi.

Salah satu tujuan utama penjualan gas PGN nantinya adalah China. Untuk 2020, sudah ada kesepakatan jual beli lima kargo LNG antara PGN dan Sinopec. Selain itu, PGN juga sudah mulai membangun pasar baru di kasasan Asia Selatan dan Asia Tenggara.

“Kan ada Tiongkok, kemudian market PGN sendiri. Market di Asia, Asia Selatan, Asia Tenggara, yang demand-nya mulai tumbuh, Pakistan, Bangladesh, Vietnam, Filipina. Itu sudah mulai tumbuh,” kata Syahrial.(RI)