NUSA DUA – PT Pertamina Gas (Pertagas), anak usaha PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), yang juga perusahaan transmisi dan distribusi gas terbesar di Tanah Air, berhasil membawa pulang Gold Rank di ajang Asia Sustainability Reporting Rating 2019 (ASRRAT).
Penghargaan yang diberikan oleh Michele Lemmens Regional Head ASEAN Hub at Global Reporting Initiative adalah untuk penilaian Laporan Berkelanjutan (Sustainability Report) Tahun 2018 Pertagas.
“Keberhasilan meraih Gold Rank di ajang ASRAT ini merupakan bukti bahwa kinerja Pertagas di program-program keberlanjutan sudah sesuai dengan target Sustainable Development Goals (SDGs),” ujar Zainal Abidin Manager Public Relation & CSR Pertagas dalam keterangan tertulis yang diterima Dunia-Energi, Sabtu (23/11).
Zainal mengatakan Pertagas mengutamakan pengembangan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan terus berinovasi melalui program CSR dan lingkungan. Atas usaha tersebut Pertagas diakui dalam berbagai penghargaan lain seperti Kandidat PROPER Emas dan memperoleh ISRS7 Level 6 di berbagai area operasinya.
“Penghargaan ini akan semakin mendorong kami untuk bekerja lebih baik lagi demi memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar Zainal.
Ajang ASRRAT tahun ini diikuti oleh 50 perusahaan dan sebagiannya berasal dari luar negeri yaitu dari Malaysia, Singapura, Filipina dan Bangladesh. Ajang penghargaan yang telah diadakan sejak 15 tahun ini dilaksanakan bertujuan untuk meningkatkan kualitas Laporan Berkelanjutan perusahaan di Indonesia dan Asia.
Sejalan dengan harapan Pertagas, Menteri Riset dan Teknologi Republik Indonesia Bambang P S Brodjonegoro dalam sambutannya di ASRRAT 2019 mendorong berbagai perusahaan di Indonesia untuk berkontribusi ke pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). “SDGs harus menjadi perhatian semua pihak. SDGs tidak bisa dijalankan oleh pemerintah tapi harus didukung semua lini usaha,” ujarnya.
Bambang juga mengingatkan agar perusahaan tidak berhenti berinovasi dalam menjalankan program-program keberlanjutannya. “In order to be sustainable you have to be innovative. Jadikan tripple bottom line people, planet, profit sebagai dasar inovasi,” katanya. (RA)
Komentar Terbaru