JAKARTA – PT PLN (Persero) ditaksir mengalami kerugian hingga Rp 116 miliar akibat banjir besar yang melanda Jakarta dan sekitarnya sejak Kamis, 17 Januari 2013.
Direktur Operasi Jawa Bali PLN, Ngurah Adnyana menerangkan, banjir besar yang melanda Ibukota, turut merendam Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Muara Karang, Jakarta Utara. Halni menyebabkan kerugian teknis di sisi pembangkitan mencapai sekitar Rp 20 miliar.
Akibat peralatan terendam air, PLN juga mengalami kerugian di sisi distribusi sebesar Rp 91 miliar, dan kerugian pada transmisi akibat peralatan rusak tergenang air sekitar Rp 5 miliar. Banjir juga menyebabkan PLN kehilangan kesempatan menjual energi listrik sekitar Rp 45 miliar. Sehingga tota kerugian PLN selama banjir mencapai Rp 161 miliar.
“Tapi kerugian terbesar akibat terganggunya pasokan listrik saat bencana banjir adalah masyarakat tidak dapat menggunakan listrik PLN untuk kegiatan ekonomi, pendidikan, serta aktivitas sosial sehari hari. Kerugian yang dialami masyarakat ini tidak terhitung nilainya,” tutur Ngurah Adnyana di Jakarta, Minggu, 27 Januari 2013.
Ia menambahkan, banjir yang melanda Jakarta sejak Kamis, 17 Januari 2013 telah menimbulkan kerugian materi dan non materi. Genangan air banjir juga telah menjadikan masyarakat yang menjadi korban banjir untuk beberapa hari tidak dapat menikmati aliran listrik.
Selain karena areanya tergenang air sehingga terpaksa listriknya dimatikan demi keamanan, juga karena tergenangnya pembangkit listrik dan gardu listrik.
Jembatan kabel transmisi 150 kilo Volt (kV) yang melintas kali Ciliwung juga roboh tersapu banjir, sehingga kabel transmisinya sempat dipadamkan. Beberapa area yang tidak tergenang air ada juga yang listriknya terpaksa ikut padam karena gardu distribusi yang memasok area tersebut tergenang air.
“Dalam keadaan darurat bencana seperti ini, PLN tetap berupaya maksimal mengerahkan segenap sumber daya untuk secepatnya melakukan pemulihan pasokan listrik kepada pelanggan PLN,” tukasnya.
Sejak 22 Januari 2013, pembangkit listrik Muara Karang sudah dapat beroperasi kembali, setelah sebelumnya digenangi banjir yang menyebabkan operasi pembangkit terganggu dan menurunkan kemampuan pasokan listrik ke Jakarta. Begitu pula dengan transmisi listrik semua sudah pulih.
Pada Jumat, 18 Januari 2013 sebanyak 1.847 gardu listrik padam akibat terendam banjir. Setelah air surut, pada Sabtu, 26 Januari 2013 semua gardu sudah dioperasikan kembali. “Hanya beberapa daerah yang masih tergenang banjir masih dipadamkan hingga air banjirnya benar-benar surut,” kata Ngurah.
(Iksan Tejo/duniaenergi@yahoo.co.id)
Komentar Terbaru