JAKARTA – PT Pertamina (Persero) meraih tambahan dana US$1,5 miliar dari penerbitan surat utang internasional atau global bond pada Juli 2019. Perseroan menerbitkan global bond dalam dua seri masing-masing sebesar US$750 juta.
Pahala N Mansury, Direktur Keuangan Pertamina, mengatakan dana dari surat utang dibutuhkan untuk membiayai proyek kilang Pertamina yang sudah mulai intensif pembangunannya, terutama Kilang Balikpapan.
“Tahun ini tanpa Rokan, dengan beberapa kilang. Kami tentunya perlu melakukan persiapan,” kata Pahala dalam konferensi persnya di Kantor Pusat Pertamina Jakarta, Senin (26/8).
Menurut Pahala, penerbitan global bond Pertamina kali ini berada dalam momentum yang tepat. “Kami melihat timing-nya pas sekali. Kalau kami terbitkan sekarang, yield dan pasarnya sudah berubah. Kemarin peak-nya US$ 12 miliar dan kami harus disiplin, meski demand besar, Kami tetap terbitkan US$1,5 miliar,” ujarnya.
Penerbitan global bond juga untuk mengantisipasi kenaikan investasi Pertamina tahun depan. “Kami siapkan di 2020, capex (capital expenditure/modal belanja) sampai US$8 miliar atau bahkan lebih,” kata dia.
Besarnya belanja modal tahun depan seiring rencana upgrading Kilang Balikpapan yang akan memasuki tahap konstruksi pada semester I 2020. Pertamina akan memulai persiapan konstruksi sejak tahun ini, sehingga dana global bond yang telah diterbitkan, baru akan digunakan dari akhir tahun ini hingga tahun depan.
Dalam pengembangan Kilang Balikpapan, Pertamina telah menunjuk kontraktor paket rekayasa, pengadaan, dan konsturksi (engineering, procurement, and construction/EPC). Perseroan juga telah membangun sejumlah prasarana yang dibutuhkan. “Jadi kami optimistis RDMP Balikpapan sesuai jadwal bisa diselesaikan pertengahan 2023,” ungkap Pahala.
Proyek kilang lainnya, yakni Kilang Tuban yang dikerjakan bersama Rosneft Oil Company, disebutnya juga cukup bagus perkembangannya. Proyek ini sudah masuk tahap persetujuan untuk tahap berikutnya, yakni pengembangan basic engineering design dan general engineering design.
Pertamina juga akan mengandalkan project financing untuk membangun kilang. Untuk itu Pertamina juga telah melakukan diskusi dengan beberapa export credit agency. “Mungkin pendanaan dengan project financing. Ini yang saat ini kami coba lakukan, khususnya berdiskusi dengan export credit agency. Fokus kita akan ke situ,” tegas Pahala.(RI)
Komentar Terbaru