JAKARTA – PT Energi Mega Persada Tbk, (ENRG), emiten hulu minyak dan gas bumi nasional yang listing di Bursa Efek Indonesia, melalui salah satu anak usahanya, Buzi Hydrocarbons Pte. Ltd (BHPL) telah menyetujui kesepakatan bisnis dengan Empressa Nacional de Hidrocarbonetos (ENH) yang merupakan perusahaan milik negara Mozambik, Selasa (20/8).
BHPL dan ENH memiliki masing masing 75% dan 25% saham di blok Buzi EPCC di Mozambik, Afrika.
“Kesepakatan tersebut dilakukan pada forum lndonesia-Africa Infrastructure Dialogue 2019 yang diselenggarakan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, dan diselenggarakan di Bali pada 20 Agustus 2019,” kata Edoardus Ardianto, Direktur Energi Mega, Rabu (21/8).
Kesepakatan bisnis tersebut meliputi, rencana BHPL dan ENH untuk mengeksplorasi dan mengembangkan Blok Buzi EPCC, dengan estimasi nilai investasi sebesar lebih dari US$50 juta. BHPL dan ENH berencana mulai mengebor di Blok Buzi EPCC pada Oktober 2019, dengan melibatkan kontraktor serta tenaga kerja dari Indonesia.
Taufan Rotorasiko, Chief Investment Officer Energi Mega, mengatakan bahwa kesepakatan bisnis tersebut merupakan wujud dan komitmen perusahaan untuk selalu meningkatkan produksi dan cadangan migas serta bagian dari upaya berpartisipasi dalam meningkatkan keamanan pasokan minyak dan gas bumi nasional.
Dalam forum yang sama, Energi Mega melalui anak perusahaan yang lain, yaitu EMP Mining Overseas Pte. Ltd., yang diwakili oleh Adinda Bakrie, Direktur, juga menandatangani kesepakatan bisnis dengan perusahaan mineral dari Mozambique (AAI Commercio & Services, E.I.) untuk mengembangkan bersama usaha pertambangan Graphiredan Rare Earth Mineraldi Mozambique. Estimasi nilai investasi awal adalah sekitar US$ 25 juta.
Energi Mega Persada saat ini memiliki working interest pada 7 Kontrak Kerja Sama minyak dan gas bumi yang tersebar di wilayah Republik Indonesia, dan 1 working interest di Mozambik. Perusahaan yang merupakan bagian dari Kelompok Usaha Bakrie ini didirikan pada tahun 2001 dan telah mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2004.(RA)
Komentar Terbaru