BOGOR– PT Pertamina (Persero), badan usaha milik negara di sektor energi terintegrasi, mencari peluang bisnis dari kerja sama dengan The Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) di seluruh mata rantai bisnis minyak dan gas. Nota kesepahaman Comprehensive Strategic Framework (CSF) kedua perusahaan diteken oleh CEO ADNOC Sultah Ahmed Al Jaber dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati di Bogor, Rabu (24/7).

Dengan perjanjian ini, Pertamina dan ADNOC akan menjajaki peluang kerjasama di sektor hulu hingga hilir. Proyek yang menjadi pertimbangan termasuk partisipasi di sektor hulu migas UAE, kilang, petrokimia, LNG, LPG, Avtur dan bisnis ritel migas di Indonesia.

Selain itu, kedua pihak menjajaki berbagai bentuk kolaborasi strategis lainnya.

ADNOC adalah sebuah group energi dan petrokimia terkemuka di dunia dengan produksi harian sekitar 3 juta barel minyak dan 10,5 kaki kubik gas alam. Dengan 14 anak perusahaan spesialis dan perusahaan patungan, ADNOC adalah katalis utama untuk pertumbuhan dan diversifikasi UEA

Sultan Ahmed Al Jaber mengatakan perjanjian ini akan memperkuat hubungan antara kedua negara. Apalagi Indonesia dikenal memiliki basis industri dan pasar energi yang berkembang pesat. “Kami melihat peluang yang signifikan untuk bekerjasama antara kedua perusahaan membangun proyek untuk mencapai tujuan strategis bersama,” katanya.

Menurut Ahmed, kerja sama ini akan menunjukkan upaya ADNOC untuk menciptakan nilai dari seluruh portofolio dan upayanya dalam memperluas investasi internasional untuk menjadi perusahaan energi global yang sesungguhnya.

Nicke Widyawati menjelaskan, Pertamina berencana untuk mengembangkan kapasitas kilang tambahan 1 MMBPD melalui proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) and Grass Root Refineries (GRR).

“Kemitraan dengan ADNOC akan menjadi tonggak penting bagi Pertamina untuk mengamankan pasokan energi dari luar negeri. Minat ADNOC untuk berpartisipasi dalam bisnis migas di Indonesia merupakan dukungan yang sangat berarti bagi Pertamina untuk memastikan availability and accessibility energi bagi masyarakat Indonesia,” ujar Nicke dalam keterangan tertulis yang diterima Dunia-Energi.

Tim kerja dari kedua pihak akan mengadakan pertemuan selama beberapa bulan mendatang untuk mengevaluasi dan menyeleksi bidang-bidang utama untuk kolaborasi strategis di seluruh aset dan portofolio proyek kedua perusahaan. Diharapkan opsi kerjasama kolaborasi yang lebih spesifik akan disepakati untuk dieksekusi pada akhir 2019.

Kemitraan ini akan menjadi langkah baru transformasi ADNOC di seluruh bidang dan program penciptaan nilai dalam pengembangan energi dan petrokimia dan memastikan ADNOC tetap menjadi perusahaan yang tangguh dan fleksibel yang dapat memanfaatkan sepenuhnya peluang dan trend pasar yang sedang berkembang.

Transformasi ini didorong oleh pendekatan kemitraan strategis yang diperluas dan investasi bersama, serta pengelolaan portofolio bisnis, aset, dan modal ADNOC yang lebih proaktif.

Bagi Pertamina, kolaborasi ini akan mendukung upayanya berkiprah di kancah energi global serta sebagai batu loncatan untuk meningkatkan daya saing agar dapat berkompetisi dengan para pemain energi internasional. (RA)