JAKARTA – PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Tuban East Java melanjutkan kegiatan eksplorasi demi menemukan cadangan minyak dan gas (migas) baru di wilayah Tuban. Setelah sosialisasi pemboran sumur eksplorasi WMA-1, upaya pencarian cadangan baru lainya yang dilakukan PHE yaitu  survei seismik 3D. Setidaknya lebih dari 200 km2 area yang akan diseismik.

Iwan Bagus Indriyanto, Manager Eksplorasi PHE Tuban East Java, mengatakan ada 227 Km2 area di wilayah Tuban yang akan dilakukan seismik. Survei Seismik 3D adalah upaya pencarian migas yang ada dibawah permukaan bumi dengan gelombang seismik yang timbul dari getaran yg dihasilkan oleh sumber getar.

“Kegiatan ini direncanakan akan diselesaikan dalam waktu enam bulan, dimulai setelah tahapan sosialisasi dilakukan,”  kata Iwan, Minggu (16/6).

Eksplorasi seismik dengan menggunakan metode seismik banyak dipakai oleh perusahaan-perusahaan minyak untuk melakukan pemetaan struktur di bawah permukaan bumi untuk bisa melihat kemungkinan adanya jebakan-jebakan hidrokarbon berdasarkan interpretasi dari penampang seismiknya.

PHE Tuban East Java dalam keterangan tertulisnya, mengatakan kegiatan ekaplorasi mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Tuban. Dukungan terhadap kegiatan tersebut diungkapkan oleh Wakil Bupati Tuban, Noor Nahar Hussein dalam rangkain kegiatan sosialisasi survei seismik 3D PHE Tuban East Java.

“Pemerintah Kabupaten Tuban dengan seluruh jajaran dari kecamatan sampai desa siap mendukung penuh apa yang akan dilakukan PHE TEJ di wilayah Tuban, kami siap membantu menjadi jembatan komunikasi agar kegiatan seismik ini terlaksana dengan baik,” kata Noor.

Di bawah pengawasan SKK Migas, PHE Tuban East Java mendapatkan perhatian dan apresiasi atas upaya yang dilakukan dalam menemukan cadangan migas di wilayah Blok Tuban.

Menurut Ami Hermawati perwakilan SKK Migas Jabanusa (Jawa, Bali dan Nusa Tenggara), sebelumnya WK Tuban dioperasikan PHE bersama mitra melalui Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB PPEJ) namun semenjak 20 Mei 2018 Blok Tuban resmi dioperasikan 100% oleh PHE.

“Kami mendukung upaya ini dan harapan besar kami kepada seluruh pemangku kepentingan dapat membantu kelancaran kegiatan seismik ini,” kata Ami.(RI)