KARAWANG– Kinerja operasional PT Pertamina EP dibuktikan kembali melalui Bambu Besar & Akasia Bagus (BBS-ABG) Development Project dengan mendapatkan hasil minyak dan gas dari Pemboran Sumur BBS-009 di Jawa Barat.
Sumur Bambu Besar (BBS-009) merupakan sumur pengembangan dari struktur Bambu Besar yang terletak di Desa Tegal Sawah Kecamatan Karawang Timur Kabupaten Karawang. Sumur ini di bor menggunakan Rig PDSI PDSI#15,3/N110-M (M2) dengan total kedalaman mencapai 2386 mMD/1958 mTVD.
Setyo Sapto Edi, Pertamina EP BBS & ABG Project Manager, mengatakan hasil uji produksi sumur pengembangan BBS-009 pada layer 9 Oil di formasi Cibulakan Atas dengan interval perforasi 2355 – 2364.7 mMD secara Multi Rate Test (MRT) dengan 3 variasi bean (11 mm, 9 mm dan 7 mm) sehingga menghasilkan minyak dengan kisaran 373.43 BOPD dan gas 0.312 MMSCFD sampai 629.97 BOPD untuk minyak dan 0.422 MMSCFD untuk gas. Keberhasilan pemboran ini akan menambah jumlah produksi minyak PT Pertamina EP secara signifikan.
“Hingga saat ini sumur yang telah dibor pada lapangan Bambu Besar, yaitu BBS-005, BBS-006, BBS-007, BBS-008 dan BBS-009. Adapun sumur yang telah di workover, yaitu BBS-001, BBS-003 dan BBS-004. Lapangan Bambu Besar masih menyisakan 1 (satu) sumur pengembangan lagi yang akan dibor , yaitu BBS-D4/(010), rencana akan dikerjakan pada akhir 2019, serta 1 (satu) sumur step out pada tahun 2020,” ujar Setyo dalam keterangan tertulis yang diterima Dunia-Energi, Jumat (5/4).
Selain itu, menurut Setyo, juga telah diselenggarakan syukuran dan doa bersama yang diadakan di lokasi sumur BBS-009 dalam rangka mendukung kelancaran operasi sumur dan pembangunan SP permanen, Rabu (20/03).
Setyo mengatakan hasil produksi minyak dan gas sumur BBS-009 menjadi kabar yang menggembirakan bagi PEP juga dapat memacu motivasi bagi BBS & ABG Dev Project untuk mengevaluasi pengembangan sumur-sumur berikutnya di struktur Bambu Besar.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan dari semua pihak, antara lain seluruh mitra, PDSI, Asset 3, Field Subang, dan seluruh pihak terkait lainnya sehingga operasional dapat berjalan dengan lancar dengan selalu memprioritaskan aspek HSSE,” katanya.
Saat ini produksi Bambu Besar & Akasia Bagus Development Project untuk minyak 3328 BOPD dan gas 3.4 MMSCFD yang terdiri dari produksi di struktur Bambu Besar sebesar 1.731 BOPD (minyak) dan produksi di struktur Akasia Bagus sebesar 1.597 BOPD (minyak) dan 3.4 MMSCFD (gas).
Untuk Akasia Bagus baru saja melaksanakan tajak sumur ABG-B2 berada di Desa Jatimunggul Kecamatan Trisi Kabupaten Indramayu, yang merupakan kelanjutan program ABG-B1 yang selesai pada 20 Februari 2019. Tajak sumur ABG-B2 yang merupakan bagian dari program percepatan pengeboran RK 2019 dilaksanakan pada 21 Maret 2019.
Percepatan pengeboran oleh BBS & ABG Development Project menggunakan rig PDSI #38.2/D1000E dengan target kedalaman akhir 2399 mMD / 1900 mTVDSS, dengan bor directional dengan estimasi hari kerja 45 hari (drilling days). Pengeboran pada struktur / lapangan Akasia Bagus yang ditargetkan dapat menghasilkan 200 BOPD dilakukan dalam perkiraan formasi prospek Layer L.
Setyo mengatakan hingga saat ini sumur yang berproduksi pada lapangan tersebut antara lain: ABG-001, ABG-002, ABG-003, ABG-004 dan ABG 005. “Rencana pemboran selanjutnya pada 2019 adalah ABG-B3,” katanya.
Demi mensyukuri pencapaian produksi dan kelancaran tajak, Asset 3 dan Jatibarang Field menggelar pemberian santunan kepada 40 orang yatim dari desa disekitar kegiatan pengeboran ABG, Selasa, (26/03). Santunan dilaksanakan di Masjid Baitul Mu’minin, Desa Jatimunggul, yang disampaikan oleh perwakilan BBS & ABG Project Development, Asset 3 dan Field Jatibarang.
Secara terpisah, Direktur Pengembangan Pertamina EP John H Simamora, mengungkapkan harapannya atas kelancaran ke kegiatan operasional di wilayah BBS-ABG Development Project. “Semoga target yang sudah ditetapkan dapat tercapai dengan zero accident,” kata dia. (RA)
Komentar Terbaru