JAKARTA – PT PLN (Persero) terus berupaya mengejar target penyelesaian proyek 35.000 megawatt (MW). Langkah tersebut untuk mendukung komitmen pemerintah menciptakan kemandirian energi dengan memanfaatkan secara optimal sumber-sumber energi yang tersedia di Indonesia untuk kemaslahatan masyarakat.
Haryanto WS, Direktur Bisnis PLN Regional Jawa Bagian Barat, mengatakan khusus untuk wilayah Jawa Bagian Barat mendapatkan kewajiban untuk membangun pembangkit listrik dengan kapasitas 5.700 MW.
“Hingga akhir 2018, kapasitas 811 MW sudah beroperasi (15%), 2.915 MW sedang konstruksi (51 %), dan yang masih dalam tahap perencanaan sebesar 2.001,5 MW (35 %),” kata Haryanto, belum lama ini.
Haryanto menjelaskan, pembangkit listrik yang akan beroperasi pada 2019 untuk wilayah Jawa Bagian Barat antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar Extension dengan kapasitas 315 MW. Pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara low rank coal ini sudah mencapai 87,68%.
“Proyek PLTU ini baru saja merampungkan pelaksanaan boiler hydrotest. Artinya, proyek pembangkit listrik ini telah menapaki progress yang signifikan dan direncanakan rampung pada kuartal III 2019,” kata Haryanto.
Pembangkit lainnya yang direncanakan beroperasi tahun ini adalah Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa 2 dengan kapasitas 800 MW pada Mei 2019, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Senayan berkapasitas 100 MW pada September 2019, dan PLTU Jawa 7 Unit 1 berkapasitas 2.000 MW pada Oktober 2019.
Pada 2020, ada tiga unit pembangkit yang akan beroperasi yakni PLTGU Muara Karang berkapasitas 500 MW pada Maret 2020, serta PLTU Jawa 9 dan Jawa 10 dengan kapasitas masing-masing 1.000 MW.
PLN Jawa Bagian Barat juga mendapat target pembangunan transmisi listrik sepanjang 2.189,4 kilometer sirkit (kms). Transmisi yang telah beroperasi sepanjang 667,7 kms (30%), dan sepanjang 764,9 kms sedang dalam masa konstruksi (35%) dan 757,8 kms masih pra-konstruksi (35%).
Sementara pembangunan gardu induk (GI) dipatok sebesar 28.002 megavolt ampere (MVA).
“Gardu induk yang telah beroperasi sebesar 14.654 MVA atau 52% dari target. Yang dalam masa konstruksi sebanyak 5.388 MVA (19%), dan masa pra konstruksi 7.960 MVA (29%),” tandas Haryanto.(RA)
Komentar Terbaru