JAKARTA – PT Perta Arun Gas, anak usaha PT Pertamina Gas (Pertagas) membukukan kinerja positif sepanjang 2018. Perusahaan yang mengelola terminal gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) Arun itu mecatatkan laba bersih US$34,42 juta (unaudited), meningkat 40% dibanding realisasi 2017 sebesar US$24,52 juta. Realisasi tersebut juga jauh lebih besar 60% dari target 2018 sebesar US$21,57 juta.
Arif Widodo, Direktur Utama Perta Arun, mengungkapkan secara operasional lant availability factor (PAF) mencapai 99,96% melebihi target 97%. Volume regisifikasi yang dilakukan sendiri sebesar 45,624 BBTU meningkat dari volume regasifikasi yang dilakukan pada 2017 sebesar 42,133 BBTU. Peningkatan pengolahan LNG disebabkan serapan salah satu konsumen utama gas Perta Arun, yakni PT PLN (Persero) yang meningkat.
“Semua pencapaian tersebut didukung dengan kinerja aspek safety yang sangat baik dengan pencapaian jumlah kerja aman mencapai 11.835.542 jam dengan Number of Accident (NOA) nihil,” kata Arif, Senin (25/3).
Selain kenaikan laba bersih, deviden kepada shareholder juga cukup positif yakni sebesar US$ 19 juta. Arif meyakini kinerja perusahaan pada 2019 bisa mengikuti track record positif sepanjang tahun lalu.
“Sehubungan dengan akan beroperasinya LNG Hub di awal April 2019 dan sekaligus dengan 1st cargo LNG hub kami optimis mampu meningkatkan laba PAG 2019,” kata Arif.
PT Perta Arun Gas mengoperasikan Terminal Penerimaan & Regasifikasi LNG di Arun Lhokseumawe Aceh.
Regasifikasi dengan konsumen utama PLN dilakukan dengan cara LNG dibawa oleh LNG cargo untuk kemudian di unloading ke tanki LNG / selanjutnya dari tanki LNG, LNG dialirkan ke open rack vaporizer (ORV) untuk proses regasifikasi / hasil Gas dari regasifikasi disalurkan untuk kebutuhan power plant Aceh Utara & Belawan milik PLN.(RI)
Komentar Terbaru