JAKARTA – Realisasi lifting minyak dan gas bumi (migas) hingga Februari 2019 masih dibawah target yang ditetapkan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019. Data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) menyebutkan, lifting atau produksi siap jual minyak sebesar 735 ribu barel per hari (bph). Total produksi 768 ribu bph dan masih tersisa stok di terminal sebesar 6 juta bbls.

Rata-rata lifting gas hingga Februari tercatat sebesar 1.070 ribu barel oil ekuivalen per hari (boepd).
Untuk target APBN, lifting minyak dipatok sebesar 775 ribu bph dan gas 1.250 ribu boepd

“Secara keseluruhan capaian tersebut sebesar 90% dari target,” kata Wisnu Prabawa Taher, Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, kepada Dunia Energi, Senin (11/3).

Lebih lanjut, Wisnu mengatakan tiga besar Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) penyumbang lifting minyak terbesar adalah ; Exxonmobil Cepu Ltd dengan rata-rata lifting sebesar 219 ribu bph. Diikuti PT Chevron Pacific Indonesia dengan lifting rata-rata sebesar 197 bph. Serta anak usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina EP sebesar 74 ribu bph.

Untuk tiga besar KKKS dengan lifting gas terbesar adalah ; BP Tangguh yang mengelola Lapangan Tangguh dengan rata-rata lifting 187 ribu boepd, posisi kedua ada ConocoPhillips (COPI) Grissik, yang mengelola Blok Corridor dengan rata-rata lifting sebesar 144 ribu boepd. Serta Pertamina EP dengan lifting 139 ribu boepd.

Wisnu menuturkan realisasi tersebut masih di awal tahun, sehingga masih berpotensi meningkat. Saat ini kegiatan pengeboran, kerja ulang, dan pemeliharaan sumur yang masih in progress diupayakan untuk bisa lebih cepat selesai, sehingga dapat lebih optimal menahan laju penurunan alamih (natural decline). “Serta dapat mempertahankan profil output produksi minyak dan gas bumi sesuai target,” tukasnya.

SKK Migas menargetka pada Kuartal II 2019 performa pencapaian dapat lebih baik, serta pada akhir Kuartal I 2019 ditargetkan akan onstream proyek TSB Phase-II di Offshore Laut Jawa, yang akan menambah profil produksi dan jalur gas khususnya.

“Untuk proyek yang akan on stream lainnya pada 2019 masih dalam monitoring dan diharapkan dapat on stream sesuai jadwal. Serta dapat segera memberikan kontribusi bagi profil produksi dan lifting 2019,” tandas Wisnu.(RI)