JAKARTA – PT Amman Mineral Nusa Tenggara memastikan kegiatan operasional masih berjalan lancar, meski sudah hampir sepekan rekomendasi ekspor konsentrat tembaga habis dan belum mendapatkan perpanjangan izin ekspor.

Anita Avianty, Head of Corporate Communications Amman Mineral, mengatakan saat ini Tambang Batu Hijau tengah berada dalam Fase 7.

“Saat ini Tambang Batu Hijau berada dalam Fase 7. Selama fase ini yang kami lakukan adalah melakukan kegiatan pengupasan tanah dan batuan di area pit dan hanya mengolah batuan bijih dari timbunan cadangan (stockpile) yang disiapkan dari fase-fase terdahulu,” kata Anita di Jakarta, Rabu (27/2).

Izin ekspor konsentrat tembaga Amman telah berakhir pada 21 Februari 2019. Hingga saat ini Amman yang beroperasi di Nusa Tenggara Barat belum bisa melakukan pengiriman konsentrat ke luar negeri.

Amman Mineral telah mengajukan kuota ekspor konsentrat tembaga untuk periode Februari 2019-Februari 2020 sebanyak 336.000 ton. Volume pengajuan ekspor tersebut turun jika dibanding volume ekspor yang diajukan pada periode sebelumnya, sebanyak 450.826 ton konsentrat tembaga.

Rachmat Makkasau, Presiden Direktur Amman Mineral, mengatakan akan ada penurunan produksi tahun ini yang sudah masuk dalam rencana kerja perusahaan. Hal itu karena ada beberapa penyesuaian dalam operasional tambang.  Meskipun akan menurunkan tingkat produksi sementara,  proses penambangan ke depan diyakini akan lebih efisien.

“Kami ada reschedule mining. Perencanaan penambangannya kita buat biar lebih efisien,” kata Rachmat.(RI)