JAKARTA – PT PLN (Persero) kembali akan menggodok kebijakan baru golongan pelanggan tarif. Nantinya perubahan golongan ini akan diselaraskan dengan program peningkatan daya listrik.
Supangkat Iwan Santoso, Direktur Pengadaan Strategis PLN, mengatakan perubahan penggolongan pelanggan akan menyasar pada pelanggan utama PLN, yakni rumah tangga. “Nantinya hanya subsidi dan nonsubsidi, ada juga bisnis dan industri. Sasaran utama itu rumah tangga,” kata Supangkat di Jakarta, Senin malam (28/1).
Meskipun berhubungan, program penambahan daya listrik dan penyederhanaan golongan merupakan program yang berbeda. Untuk penyederhanaan golongan nantinya akan butuh aturan baru.
Saat ini pembagian golongan pelanggan listrik rumah tangga tegangan rendah, yaitu golongan rumah tangga yang mendapatkan subsidi 450 VA, R-1 Rumah Tangga Kecil 900 VA dan 1.300 VA, R-1 Rumah Tangga Kecil dengan daya 2.200 VA, R-1 Rumah Tangga Menengah dengan daya 3.500-5.500 VA, dan R-1 Rumah Tangga Besar dengan daya 6.600 VA ke atas.
PLN sebelumnya akan merubah dan meningkatkan daya listrik pelanggan golongan 900 VA menjadi 1.300 VA dan pelanggan dengan daya listrik 1.300 VA, 2.200 VA, 3.300 VA, dan 4.400 VA akan menjadi golongan 5.500 VA.
Menurut Supangkat, tarif listrik per kilo watt hour (kWh) saat ini untuk semua golongan pelanggan nonsubsidi pun kini sudah sama, yaitu sebesar Rp 1.467 per kWh.
“Sekarang orang silahkan saja tidak dib‎atasi, toh bayarnya sama per kWh. Dulu kan beda-beda. Sekarang inginnya dibedakan, hanya subsidi dan tidak disubsidi. Kami inginnya tahun ini,” papar Supangkat.
Dia menambahkan daya yang besar akan membuat masyarakat leluasa menggunakan ragam peralatan elektronik yang baru, termasuk kendaraan listrik dan kompor listrik nantinya. Nantinya penambahan daya untuk dijadikan golongan rumah tangga subsidi akan ditingkatkan menjadi 5.500 VA.
“Kami mau tambah daya, tidak bayar malah. Kami rencananya sampai 5.500 VA, karena itu bisa kompor listrik,” tandas Supangkat.(RI)
Rumah saya 900va ingin merubah 4400va atau ke 5500va biayanga kok mahal ya,
Mudahkan lah untuk mengupgred tegangan , toh juga penggunaan daya semakin besar kn juga pln yg nrima hasilnya, klo bisa di gratisin kek, bukan selamanya rakyat2 sll memakai PLN,