STABAT, LANGKAT– Sinergi BUMN kembali ditunjukkan oleh PT Pertamina EP, kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di bawah pengawasan SKK Migas. Anak usaha PT Pertamina (Persero) di sektor hulu minyak dan gas bumi itu menggandeng PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI) untuk membor sumur minyak Batumandi (BTM)-B1 di areal Pertamina EP Asset 1 Pangkalan Susu, unit bisnis Pertamina EP, di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Total investasi untuk pemboran sumur tersebut mencapai US$7,1 juta atau sekitar Rp102,9 milar (kurs Rp 14.500 per dolar AS).

“Kegiatan pemboran BTM-B1 akan dimulai pada 1 Januari 2019,” ujar Nanang Abdul Manaf, Presiden Direktur PT Pertamina EP saat syukuran dan sosialisasi pemboran sumur BTM-B1 di Desa Paya Tusam, Kecamatan Wampu, Langkat, Minggu (30/12).

Presiden Direktur Pertamina EP Nanang Abdul Manaf (kiri) bersama Asisten I Administrasi dan Tata Pemerintahan Pemkab Langkat Abdul Karim di sela syukuran dan sosialiasi BTM-B1, Minggu (30/12). (Foto: A Tatan Rustandi/Dunia-Energi).

Kegiatan eksplorasi BTM-B1 sebenarnya telah dilakukan oleh TAC Putra Batumandi Petroleum (PBP) pada 1974. Setahun kemudian, TAC PBP melakukan eksplorasi BTM-B2 dan BTM-B3. Namun, selama lebih dari 40 tahun TAC PBP tak kunjung melakukan eksploitasi atas struktur tersebut sampai masa kontraknya berakhir. Pada Mei 2017, Pertamina EP mengambilalih pengelolaan struktur Batumandi dari TAC PBP.

Nanang mengatakan berdasarkan data awal struktur Batumandi memiliki potensi cadangan 5,7 juta barel. Pertamina EP memproyeksikan produksi dari BTM-B1 sebesar 350 barrel oil per days (BOPD). “Kegiatan pemboran dilakukan selama 58 hari dengan kedalaman 2.726 meter, 35 hari untuk pemboran dan 23 hari komplesi,” ujarnya.

Nanang optimistis melalui dukungan pemerintah daerah dan masyarakat Langkat, kegiatan pemboran sumur Batumundi berjalan sukses. Apalagi, kegiatan eksplorasi dan eksploitasi migas akan memberikan dampak signifikan berupa dana bagi hasil migas bagi pemerintah daerah. “Andaikata di Langkat dapat cadangan migas baru dan diproduksikan, masyarakat dan pemerintah daerah bisa merakan hasil untuk pembangunan daerah,” ujarnya.

Menurut Nanang, Pertamina EP terpanggil untuk kegiatan eksplorasi dan eksploitasi demi meningkatkan cadangan baru. “Harapan kami di Langkat bisa menemukan cadangan baru, baik minyak maupun gas. Apalagi pada era 90-an, gas di Pangkalan Susu Field pernah mencapai 100 MMSCFD, tapi kini hanya 4-5 MMSCFD,” ujarnya.

Rizal Rishnul Wathan, General Manager Pertamina EP Asset 1, menambahkan, lokasi pemboran darat (onshore) BTM-B1 sekitar 38 KM Barat Laut Kota Medan. Pemboran ini menggunakan RIG N-110UE/59 dengan kapasitas 1.500 tenaga kuda (HP). Target pekerjaan sumur minyak dengan laju produksi awal (QOI) sebesar 350 BOPD. Saat ini produksi Pangkalan Susu Field sekitar 450 BOPD yang berasal dari 40 sumur produksi. “Bila BTM-B1 berproduksi akan menambah signifikan produksi Pangkalan Susu Field, termasuk juga ke Pertamina EP Asset 1,” ujarnya.

Asisten I Bidang Administrasi dan Tata Pemerintahan Kabupaten  Langkat Abdul Karim mendukung kegiatan eksplorasi dan eksploitasi yang dilakukan Pertamina EP di wilayah Langkat dan berharap produksi minyak terus meningkat. Apalagi, sumur minyak pertama di Indonesia itu berasal dari Telaga Said di Pangkalan Brandan, Langkat. “Mari kita dukung dan bila berhasil tetap ada dan bagi hasil kepada pemerintah daerah. Kerja sama dengan Pertamina EP harus terus terjalin,” ujarnya.

Budhi N Pangaribuan, Direktur Utama PDSI, mengatakan PDSI berkomitmen untuk mendukung kegiaan eksplorasi dan eksploitasi anak usaha Pertamina di sektor hulu. Apalagi, 90% pendapatan PDSI berasal dari anak-anak usaha hulu Pertamina, seperti Pertamina EP, PT Pertamina Hulu Energi, PT Pertamina Geothermal Energy, dan PT Pertamina EP Cepu. “Sekitar 60% pendapatan kami berasal dari proyek-proyek Pertamina EP,” jelas Budi kepada Dunia-Energi di sela acara.

Dalam syukuran dan sosialisasi pemboran BTM-B1 diserahkan santunan kepada lebih dari 60 warga dan anak yatim di desa dan bantuan satu ekor sapi kepada Pemerintah Desa Paya Tusa. Manajemen Pertamina EP juga memberikan bantuan uang kepada DKM Mesjid Al Iklhas, Desa Paya Tusam. (DR)