JAKARTA – PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina MOR IV Jateng DIY menggandeng HDI Foundation melestarikan terumbu karang di Karimunjawa dengan membangun Taman Bawah Laut dengan cara transplantasi terumbu karang.
Taman Bawah Laut terletak di sekitar pantai Tanjung Gelam Kepulauan Karimun Jawa. Program yang dibangun sejak Oktober 2016, hingga saat ini telah berhasil menanam 465 unit terumbu karang di taman bawah laut tersebut.
“Di lokasi tersebut, kami membangun kerangka tematik. Di setiap kerangkanya kami tanam terumbu karang, total kerangka adalah satu kerangka berbentuk dome, satu kerangka berbentuk mobil dan enam lainnya adalah kerangka berbentuk terowongan” ujar Andar Titi Lestari, Unit Manager Communication & CSR MOR IV dalam keterangan tertulisnya, Minggu (16/9).
Berbeda dengan metode transplantasi terumbu pada umumnya, program ini menggunakan metode biorock yaitu proses teknologi deposit elektro mineral yang berlangsung di dalam laut. Biorock bekerja menggunakan proses elektrolis di air laut, yaitu dengan meletakkan dua elektroda di dasar laut dan dialiri dengan lsitrik tegangan rendah yang aman sehingga merangsang pertumbuhan terumbu karang 5x lebih cepat dari metode transplantasi biasa.
Menurut Ibnu Wardhana, Ketua HDI Foundation, hasil dari metode biorock ini, rata-rata terumbu karang yang dikelola telah tumbuh setinggi 73cm, dibandingkan dengan metode transplantasi biasa yang hanya tumbuh 10-15 cm per tahun.
“Pesatnya pertumbuhan terumbu karang, dapat terlihat kemajuan ekosistem bawah laut di lokasi tersebut, ditandai dengan mulai bertambahnya jumlah biota yang ditemukan di sekitar taman bawah laut ini, sebelum kami pasang hanya ada lim biota, saat ini sudah ada 70 biota yang meliputi udang, ikan dan cumi di sana,” ungkap Ibnu.
Pertamina dibantu oleh tim HDI Foundation tidak hanya sekedar memberikan dan mengelola taman bawah laut, tetapi juga memberikan edukasi melalui sosialisasi dan penyuluhan kepada warga di sekitar pesisir Karimunjawa secara berkala.
Clean Up Day
Pertamina dan HDI Foundation juga berupaya untuk melestarikan ekosistem di Karimunjawa dengan melakukan gerakan World Clean Up Day di Pantai Nyampung Ragas, Karimun Jawa pada 15 September 2018.
World Clean Up Day merupakan gerakan global yang menghubungkan orang-orang dan organisasi di seluruh dunia dengan tujuan membuat planet bersih dari sampah. Gerakan ini menjadi aksi bersih-bersih pertama terbesar di dunia.
Dilaksanakan pada 15 September 2018 secara serentak, 150 negara ikut berpartisipasi dalam aksi ini dengan melibatkan sekitar 10% atau lebih dari 350 juta penduduk terlibat dalam aksi tersebut.
Yanuar Budi Hartanto, General Manager Pertamina MOR IV, mengatakan tidak hanya mengajak warga dan pemerintah daerah untuk membersihkan pantai, gerakan Clean Up Day juga mengajak pekerja muda sebagai bentuk employee volunterism di lingkungan Pertamina MOR IV,
“Diharapkan dengan keterlibatan ini dapat meningkatkan engagement antar pekerja dan menumbuhkan rasa tanggung jawab sosial di setiap individu” kata Yanuar.(AT)
Komentar Terbaru