JAKARTA – PT PLN (Persero) menambah kapasitas pembangkit listrik dalam sistem jaringan listrik Sulawesi Selatan Tenggara Barat. Presiden Joko Widodo, Senin (2/7) langsung meresmikan tiga pembangkit listrik baru, yakni satu Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Punagaya berkapasitas 2×100 MW, PLTU IPP Jeneponto Ekspansi 2×135 MW. Selain itu juga diresmikan satu Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap berkapasitas 75 MW.
Selain pengoperasian tiga pembangkit tersebut, ada tiga pembangkit listrik juga yang sudah dan segera mulai dibangun, PLTU Sulsel Barru-2 berkapasitas 100 MW. Serta Pembangkit Listrik tenaga Mesin Gas (PLTMG) Luwuk dengan kapasitas 40 MW dan PLTB Jeneponto berkapasitas 72 MW. Sehingga total penambahan kapasitas mencapai 757 MW.
Enam pembangkit listrik tersebar di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah. Keenamnya merupakan bagian dari Program 35.000 MW yang dicanangkan Jokowi sejak 2015.
Sofyan Basir, Direktur Utama PLN, mengatakan dengan mulai beroperasinya tiga pembangkit listrik dengan total kapasitas 545 MW diharapkan bisa meningkatkan pelayanan PLN untuk mencukupi kebutuhan listrik warga Sulawesi.
“Ini semua adalah bagian dari proyek 35 ribu MW,” kata Sofyan disela peresmian PLTB Sidrap, Senin.
Menurut Sofyan, salah satu dampak positif dari pembangunan enam proyek pembangkit listrik kali ini adalah menambah kemampuan pasokan listrik dan juga melibatkan tenaga kerja dalam negeri (TKDN). Total penyerapan tenaga kerja sebanyak 5.400 orang.
“Hal ini tentu akan memberikan multiplier effect yang besar bagi masyarakat. PLTB Sidrap misalnya, penyerapan tenaga kerja sebesar 1.150 orang, meliputi 1.100 pada saat konstruksi dan 50 pada saat operasi. Serta material pondasi dan tiang-tiang buatan lokal,” ungkap Sofyan Basir.
Saat ini PLN Wilayah Sulselrabar melayani sebanyak 2,7 Juta pelanggan dengan sistem kelistrikan yang memiliki daya mampu 1.600 MW serta beban puncak 1.100 MW pada sistem Sulbagsel. Dengan demikian PLN masih memiliki cadangan daya 500 MW yang dapat memasok ke pelanggan. Seiring dengan telah masuk sistem beberapa pembangkit baru, pada 2018, cadangan daya lebih dari 500 MW.
“Sulawesi Bagian Selatan memiliki cadangan daya atau reserve margin sebesar 30 persen. Daya listrik yang cukup ini diharapkan dapat menarik investor,” kata Sofyan.
Ignasius Jonan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan penambahan pembangkit listrik di wilayah sulawesi tentu menambah juga tingkat rasio elektrifikasi baik wilayah maupun nasional. Ini berarti jumlah masyarakat yang mendapatkan pelayanan listrik juga bertambah.
Jonan mencontohkan untuk PLTU Punagaya yang berkapasitas 2×100 MW bisa mengalirkan listrik untuk 400 ribu rumah tangga. Sementara PLTB Sidrap bisa dirasakan manfaatnya bagi 150 ribu rumah tangga sementara PLTU Jeneponto ekspansi bisa mengaliri listrik ke sekitar 500 ribu rumah tangga. Jika tiga proyek yang baru diresmikan beroperasi maka lebih dari 1 juta rumah tangga baru akan menerima aliran listrik.
“Total proyek yang diresmikan tambah listrik untuk 1,1 juta rumah baru,” tandas Jonan.(RI)
Komentar Terbaru