JAKARTA – Peningkatan kinerja operasional, peningkatan harga minyak dunia dan ditopang langkah efisiensi mendorong kenaikan kinerja keuangan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) pada tahun lalu. PHE membukukan pendapatan US$1,99 miliar, naik 130% dari realisasi 2016 sebesar US$1,53 miliar.
“Laba bersih sebesar US$251 juta atau 131% lebih tinggi dari laba tahun sebelumnya sebesar US$191 juta,” kata Huddie Dewanto, Direktur Keuangan dan Layanan Bisnis PHE dalam workshop media di kantor pusat PHE Jakarta, Jumat (23/3).
Dari sisi operasional, PHE memproduksi minyak sebesar 69,3 ribu barrel oil per day (BOPD) sepanjang tahun lalu. Lebih tinggi dari Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2017 yang hanya 64,5 ribu BOPD. Untuk realisasi produksi siap jual (lifting) mencapai 69,1 ribu BOPD dari target 62,5 ribu BOPD.
Untuk produksi dan lifting gas, meski dibanding 2016 masih lebih baik, naik tidak mencapai target yang ditetapkan RKAP 2017 sebesar 768,5 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 591,3 MMSCFD. Pada 2017, realisasi produksi gas sebesar 723,5 MMSCFD dan lifting 561 MMSCFD.
Abdul Mutalib Masdar, Direktur Eksplorasi PHE, mengatakan penyebab utama tidak tercapainya target produksi gas PHE disebabkan penyerapan produksi gas yang kurang optimal oleh pembeli. Selain ada penurunan produksi secara alamiah dari sumur-sumur gas yang sudah tua.
“Ada problem serapan, fasilitas yang sudah berumur hingga produksi turun. Ada yang isu menarik, beberapa gas kami serapanya tidak masimal,” kata Abdul.
Dia menambahkan PHE harus mengatur produksi gas dengan menyesuaikan kebutuhan pembeli. Pasalnya, sebelum gas diproduksi harus ada kepastian pembelinya.
“Serapan rendah itu karena buyer-nya terbatas. Itu menjadi masalah kami, gas harus ada yang beli. Kalau kami punya 10 pembeli, delapan harus diatur produksinya,” tandas Abdul.
Selain kinerja produksi, PHE pada tahun lalu juga berhasil menemukan cadangan 2C sebesar 517,21 MMBOE yang salah satunya berasal dari aktivitas pemboran Sumur Parang-1 (Blok Nunukan) yang menyumbang temuan cadangan sebesar 143 MMBOE. PHE juga berhasil mendapatkan tambahan cadangan P1 sebesar 176,17 MMBOE dari aktivitas di PHE ONWJ, PHE Siak, dan PHE WMO.(RI)
Komentar Terbaru