JAKARTA – Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menargetkan investasi panas bumi lebih dari 80% dari seluruh investasi di sektor energi baru terbarukan. Dari target investasi sekitar US$2 miliar, US$1,71 miliar berasal panas bumi.
Rida Mulyana, Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM, mengatakan pemerintah akan terus memonitor komitmen investasi yang sudah disampaikan pelaku usaha. Pada tahun ini pemerintah lebih ambisius dibanding tahun lalu karena ada peningkatan komitmen yang ditargetkan.
“Investasi yang terdata dari 25 perusahaan mencapai US$1,71 miliar proyeksi investasi panas bumi untuk 2018,” ungkap Rida kepada Dunia Energi.
Optimisme terhadap investasi panas bumi ditopang oleh makin banyaknya wilayah kerja panas bumi (WKP) baru yang mulai digarap PT PLN (Persero). Selain itu, beberapa WKP mulai ke fase selanjutnya setelah masa eksplorasi, sehingga bisa menggelontorkan dana investasi dalam jumlah besar seperti yang dilakukan PT Star Energy maupun PT Medco Energi Internasional melalui PT Medco Power Indonesia.
“PLN kan penugasan makin banyak, terus yang proyek besar seperti Sorik Marapi mereka kan eksploitasi. Star Energy, dan Medco, itu proyeksi yang akan di disclose 2018. Ini yang kami kawal, benar tidak punya komitmennya,” kata Rida.
PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) masih menjadi perusahaan dengan komitmen investasi terbesar, yakni US$400 juta. Setelah itu, PT Supreme Energy untuk di tiga WKP dengan total investasi US$362 juta. Kemudian ada Star Energy dan Medco yang masing-masing menyiapkan investasi US$ 200 juta.(RI)
Berikut Proyeksi Investasi Industri Panas Bumi ;
1. PT Sabang Geothermal Energy, Jaboi US$17,76 juta
2. PT Sorik Marapi Geothermal Power, Sorik US$ 280.17 juta
3. PT Sokoria Geothermal Indonesia, Sokoria US$56,7 juta
4. PT Sejahtera Alam Energi, Baturaden US$54,38 juta
5. PT Spring Energi Sentosa, Guci US$19,63 juta
6. PT Sintesa Banten Geothermal , Kaldera Danau Banten US$34,22 juta
7. PT Medco Cahaya Geothermal, Blawan-Ijen US$2,66 juta
8. PT Bakrie Dharmakarya Energi, Telaga Ngebel US$21,30 juta
9. PT Kopjasa Keahlian Teknosa, Cibuni US$1,08 juta
10. PT PLN, Mataloko US$4,48 juta
11. PT PLN Ulumbu US$4,93 juta
12. PT PLN, Atedel US$1,51 juta
13. PT PLN, Songa Wayaua US$1,48 juta
14. PT PLN, Gunung Tangkuban Perahu US$3,23 juta
15. PT PLN Tulehu US$3,88 juta
16. PT Geo Dipa Energi, Candi Umbil Telomoyo US$1,04 juta
17. PT Geo Dipa Energi, Arjuno Welirang US$1,13
18. PT Geo Dipa Energi, Dieng US$12,41 juta
19. PT Geo Dipa Energi, Patuha US$10,27 juta
20. PT Hitay Daya Energy, Gunung Talang Bukit Kili US$9,54 juta
21. PT Enel Green Power, Wai Ratai US$6,48 juta
22. PT Star Energy, US$200 juta
23. PT PGE US$400 juta
24. PT Medco Energy, Sarulla US$200 juta
25. PT Supreme Energy (3 WKP) US$362 juta
[…] Source: Dunia Energi […]