SERANG – PT PLN (Persero) mengklaim telah berhasil menjadikan seluruh wilayah di Indonesia surplus listrik. Kondisi ini jauh lebih baik dibanding awal 2015 yang banyak daerah defisit listrik.
“Di seluruh wilayah, PLN telah surplus. Bahkan di Tanjung Pinang, Nias, Bangka dan Belitung, cadangan daya telah lebih dari 60% sehingga keandalan pasokan listrik tetap terjaga,” kata Sofyan Basir, Direktur Utama PLN, di Serang, Banten, Kamis (5/10)
Sofyan mengatakan PLN juga telah mengakomodir permintaan beberapa kepala daerah untuk memberikan suplai listrik lebih awal sehingga terdapat surplus listrik dengan harapan agar listrik tersebut dapat dioptimalkan.
Peningkatan jumlah suplai listrik dalam tempo relatif singkat tersebut dilaksanakan dengan membangun mobile power plant di berbagai tempat, melakukan penyewaan marine vessel power plant sebagai bridging pembangunan pembangkit-pembangkit yang lebih murah, dan penyelesaian pembangkit diesel di daerah terluar dan terpencil.
“Pergerakan yang begitu cepat dan dengan 34% lebih murah dari kontrak-kontrak sebelum 2015,” kata Sofyan.
Menurut Sofyan, nilai pertambahan proyek selama 2015 sampai dengan saat ini sebesar Rp 371 triliun dan sebesar Rp 142 triliun telah dibayar. Peningkatan saldo pinjaman hanya sebesar Rp 62 triliun, sebagian besar dibayar dengan dana internal PLN dan sisanya dana penyertaan modal negara (PMN).
Selain itu, untuk meningkatkan kemampuan pendanaan, PLN akan melakukan pengelolaan likuiditas dengan meminimalkan nilai pinjaman yang memberikan syarat yang rumit, memperbesar pendanaan dengan skema bunga murah selama masa konstruksi, dan melakukan reprofiling atas pinjaman/bond yang ada saat ini.
Hal ini diharapkan akan dapat menghasilkan potensi penurunan beban bunga sebesar Rp 1,2 triliun per tahun, memperpanjang jatuh tempo obligasi minimal 10 tahun ke depan, dan mengurangi debt service pada 2019-2021 sebesar Rp 47 triliun.
“PLN berupaya untuk tetap konsisten menerapkan program efisiensi biaya pokok penyediaan secara berkesinambungan dalam rangka meningkatkan net revenue perusahaan,” kata Sofyan.
Dia menambahkan, net revenue di masa mendatang akan meningkat signifikan melebihi debt service karena efisiensi operasi dan peningkatan penjualan. Di samping melakukan berbagai efisiensi dan penghematan, PLN juga memberikan kontribusi yang tinggi kepada pemerintah.
Sofyan menekankan, kontribusi signifikan PLN kepada negara selama 2015-2017 sekitar Rp160 triliun, antara lain selama dua tahun terakhir besarnya subsidi turun menjadi sekitar Rp 50 triliun per tahun dimana sebelumnya subsidi listrik sekitar Rp 100 triliun per tahun.
“Kontribusi total pajak selama 2,5 tahun sekitar Rp 71 triliun. Kontribusi dividen sekitar Rp 8 triliun,” kata Sofyan.(RA)
Komentar Terbaru