JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan kembali merombak jajaran pejabat di Kementerian ESDM dengan mengangkat pejabat eselon I, yakni Yudo Dwinanda Priaadi sebagai Staf Ahli Bidang Perencanaan Strategis pada Sekretariat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Yudo berasal dari Bappenas dan menjabat sebagai Direktur Pemantauan, Evaluasi dan Pengendalian Pembangunan Daerah Bappenas.
Jonan berharap kehadiran Yudo bisa membawa angin segar dan optimismeI baru dalam perencanaan strategis di sektor energi.
“Pak Yudo berasal dari Bappenas, selamat datang. Mudah-mudahan bermanfaat bagi masyarakat dan Kementerian ESDM,” ungkap Jonan disela pelantikan di Kementerian ESDM, Kamis (28/9).
Selain Yudo, Jonan juga melantik beberapa pejabat lain di antaranya Mohamad Priharto Dwinugroho, yang didapuk sebagai Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Energi dan Sumber Daya Mineral pada Sekretariat Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Kemudian ada Muhammad Wafid sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Minyak dan Gas Bumi “LEMIGAS” pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral.
Umi Asngadah yang semula bertugas di BPH Migas menjadi Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi baru, Terbarukan dan Konservasi Energi pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral
Pejabat kainnya Albertus Susetyo Edi Prabowo yang diangkat sebagai Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur pada Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral
Kemudian ada Tisnaldi yang diangkat menjadi Direktur Gas Bumi pada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi menggantikan Umi Asngadah.
Selain itu, dilantik pejabat pengawas yakni Dedy Wijaya sebagai Kepala Seksi Pengelolaan Data dan Informasi Usaha Gas Bumi pada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi.
Jonan berharap para pejabat baru nantinya mampu memberikan performa yang ditargetkan sehingga mampu memberikan manfaat kepada masyarakat.
“Saya pasti mengejar hasil riset saya bermanfaat bagi masyarakat. Periset perekayasa harus ada manfaatnya bagi orang lain,” tandas Jonan.(RI)
Komentar Terbaru