JAKARTA – PT PLN (Persero) menyebutkan sekitar 28 ribu megawatt (MW) dari total proyek pembangkit 35 ribu MW sudah menandatangani perjanjuan jual beli listrik (power purchase agreement/PPA).
“Sampai hari ini sudah sekitar 28 ribu MW. Jadi akan segera diselesaikan,” kata Sofyan Basir, Direktur Utama PLN di Jakarta, Rabu (2/8).
Tidak hanya pembangunan pembangkit, PLN untuk mega proyek pembangkit 35 ribu juga harus membangun jaringan transmisi.
Menurut Sofyan, untuk pembangunan infrastruktur, khususnya jaringan transmisi hingga saat ini sudah mencapai sekitar 26 ribu kilometer sirkuit (kms) dari target sekitar 46,5 ribu kms hingga 2019. Ini berarti capaian pembangunan transmisi sudah mencapai 50%.
“Sudah 40%-50% lebih, termasuk dalam proyek dan sebagian distribusi sudah selesai khusus Sumatera, Jawa, Kalimantan,” ungkap dia.
PLN kata Sofyan masih memiliki banyak pekerjaan setidaknya hingga 2019. Selain pengerjaan proyek 35 ribu MW, PLN juga ditugaskan untuk membangun cadangan listrik 30% untuk di Jawa. Di luar Jawa cadangan rata-rata sebesar 50% dari kapasitas saat ini.
“Ini karena pertumbuhan di Jawa luar biasa. Misalnya, Sulawesi bagian utara di Gorontalo itu pada tahun kemarin kami tambah sampai 220 MW hanya dalam tiga bulan cadangannya tipis kembali. Jadi betapa listrik ini ditunggu semua masyarakat di daerah timur dan pedalaman,” kata Sofyan.
Nicke Widyawati, DIrektur Pengadaan Strategis I PLN, mengungkapkan perusahaan masih terus mengejar penandatanganan PPA hingga akhir tahun ini agar penyelesaian PPA untuk tahun depan tidak terlalu banyak.
Jika tahun ini PPA yang rampung sukses mencapai sesuai yang ditargetkan sebesar 30 ribu MW, sisanya akan diselesaikan pada tahun depan. “Kita harap 30 ribu MW sudah tanda tangan tahun ini. sisanya tahun depan,” kata Nicke.(RI)
Komentar Terbaru