JAKARTA – PT PLN (Persero) terus berupaya meningkatkan sinergi dengan sesama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam pemenuhan pasokan energi listrik. Salah satunya dengan membeli kelebihan tenaga listrik dari pembangkit PT Meratus Jaya Iron & Steel (MJIS).
PT MJIS merupakan perusahaan yang dimiliki secara bersama-sama oleh dua BUMN, yakni PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (Power Purchase Agreement/PPA) Kelebihan Tenaga Listrik (Excess Power) dari pembangkit listrik MJIS itu, ditandatangani di Kantor Pusat PLN – Jakarta, Rabu, 28 November 2012.
Penandatanganan PPA dilakukan General Manager PLN Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalselteng) Yuddy Setyo Wicaksono dan Direktur Utama PT Meratus Jaya Iron & Steel, Anwar Ibrahim. Turut hadir menyaksikan, Direktur Operasi PLN Indonesia Timur Vickner Sinaga, Direktur SDM PT Krakatau Steel Dadang Danusiri, serta perwakilan dari PT Aneka Tambang.
Yuddy Setyo Wicaksono menjelaskan, kerjasama ini merupakan bentuk upaya PLN meningkatkan pasokan listrik di Kalimantan Selatan khususnya Batu Licin. “Excess Power dari pembangkit listrik milik PT MJIS ini akan ikut memperkuat sistem kelistrikan di daerah Batu Licin, yang disalurkan melalui Jaringan Tegangan Menengah 20 kV dari Gardu Induk Batu Licin” jelas Yuddy.
Ia menuturkan, sejak dilakukan sinkronisasi pada 23 Nopember 2012, pembangkit listrik milik PT MJIS yang memproduksi listrik dengan bahan bakar sisa gas pabrik rotary kiln, mulai memasok listrik 4,5 Megawatt (MW) ke sistem Batu Licin.
“Secara bertahap pasokan listrik akan meningkat menjadi 9 MW, dan pada Desember 2012 nanti ketika unit kedua dari pembangkit milik PT MJIS mulai beroperasi, pasokannya meningkat menjadi 20 MW” lanjut Yuddy.
Dadang Danusiri mengaku menyambut baik kerjasama yang dilakukan PLN dan PT MJIS. ”Kami berharap kehadiran PT MJIS dapat membantu masyarakat setempat, melalui listrik yang dihasilkan pembangkit kami dan disalurkan oleh PLN. Dengan begitu, dapat membantu PLN melayani masyarakat” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Vicker Sinaga mengatakan, kerjasama excess power ini merupakan wujud nyata upaya PLN meningkatkan pasokan listrik di Kalimantan Selatan. Terlebih pembangkit MJIS merupakan pembangkit non BBM, sehingga membantu PLN menghemat biaya operasional.
Menurutnya, pembelian excess power dari PT MJIS dengan harga beli Rp 825/kWh ini, jika beroperasi 20 MW akan berpotensi mengurangi penggunaan BBM bagi PLN sebesar 38.500 Kiloliter (KL) per tahun. Jumlah itu sama dengan penghematan sekitar Rp 1 miliar per hari.
Ia menambahkan, saat ini PLN sedang membangun transmisi 150 kV dari Asam-asam ke Batu Licin, Kalimantan Selatan. D”iharapkan pada Januari 2013 akan tersambung dengan sistem kelistrikan Barito, yang melayani pasokan listrik di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah,” pungkasnya.
(Iksan Tejo / duniaenergi@yahoo.co.id)
Komentar Terbaru