JAKARTA-PT PLN (Persero), badan usaha milik negara di sektor ketenagalistrikan, menandatangani kontrak pembangunan kabel transmisi bertegangan ekstra tinggi 500 kV sepanjang 386 kilometer sirkuit (kms) di wilayah utara Jawa dengan nilai investasi Rp2,3 triliun. I Made Suprateka, Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, mengatakan mengatakan kontrak kabel saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) itu terbagi menjadi dua yakni ruas Tx Mandirancan-PLTU Indramayu sepanjang 182 kms dan PLTU Indramayu-Cibatu (Deltamas) 204 kms.
“Dengan pembangunan dua SUTET ini, PLN dapat menyalurkan daya sebesar 8.220 MW kepada masyarakat dan tentunya akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia,” katanya seperti dikutip Antara.
Daya 8.220 MW itu berasal dari PLTU Indramayu 2×1.000 MW, PLTU Jawa 1 1×1.000 MW, PLTU Jawa 3 2×660 MW, PLTU Jawa Tengah 2×950 MW, dan PLTU Jawa 4 2×1.000 MW.
Penandatanganan dua kontrak yang berlangsung di Jakarta, Rabu, dilakukan Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN Nasri Sebayang dengan disaksikan Jaksa Agung Muda Intelijen Kejaksaan Agung Adi Toegarisman, Direktur I Bidang Perekonomian Jamintel Kejaksaan Agung sekaligus Ketua TP4P Aditia Warman, Sekretaris TP4P Yudi Handono, dan Ketua Tim Satgas Pengawal dan Pengaman Proyek GITET dan SUTET 500 kV Jalur Utara Jawa Irwan Sinuraya.
Nasri mengatakan, pembangunan kedua SUTET itu dilakukan guna mendukung kelancaran program pembangkit 35.000 MW. “Pemerintah berkomitmen merealisasikan pembangkit 35.000 MW dalam jangka waktu lima tahun (2014-2019). Hal ini tentunya harus didukung dengan kesiapan transmisi yang menyalurkan daya dari pembangkit-pembangkit tersebut,” ujarnya.
Sebelumnya, pada 17 Maret 2017, PLN juga menandatangani enam kontrak pengadaan transmisi 500 kV jalur utara Jawa sepanjang 928 kms. Keenam proyek tersebut terdiri atas tiga ruas SUTET 500 kV yakni Tx Ungaran Pedan-Batang, Batang-Mandirancan Seksi 1, dan Batang-Mandirancan Seksi 2. Selain itu, tiga gardu induk tegangan ekstra tinggi (GITET) 500 kV yakni Batang Ext, Indramayu, dan Cibatu Baru Ext. “Pembangunan seluruh proyek transmisi ini direncanakan tuntas pada 2019,” ujarnya.
Menurut Nasri , pembangunan transmisi 500 kV tak lepas dari kontribusi Tim Pengawal dan Pengaman Pemerintah dan Pembangunan Pusat (TP4P), yang intensif memberikan pendampingan, pengawalan, pengamanan, dan bantuan hukum dalam proses lelang sejak awal sampai penetapan lelang dan penyiapan kontrak. (DR)
Komentar Terbaru