JAKARTA – PT PLN (Persero) masih menunggu persetujuan revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2017 – 2026 terkait kelanjutan pembangunan pembangkit listrik. Beberapa poin krusial dalam revisi RUPTL adalah terkait perubahan skema pembangunan beberapa pembangkit.
Sofyan Basir, Direktur Utama PLN, menyatakan revisi RUPTL sudah diserahkan kepada pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). PLN masih menunggu persetujuan pemerintah untuk bisa melanjutkan pembangunan beberapa pembangkit yang berubah skema dan lokasi pembangunannya untuk wilayah Sumatera dan Jawa.
Poin utama dalam revisi RUPTL adalah terkait lokasi pembangkit yang sebelumnya jauh dari sumber energi batubara dirubah mendekati lokasi sumber energi di mulut tambang.
“Hampir sedikit sekali (perubahannya), seperti mungkin ada beberapa pembangkit yang tidak mulut tambang jadi mulut tambang,“ kata Sofyan di Jakarta, Rabu (22/2).
Dia menambahkan pengajuan perubahan lokasi pembangkit tersebut sebagai upaya PLN meningkatkan efisiensi demi mendapatkan bahan baku yang lebih murah, sehingga PLN hanya perlu menyediakan transmisi saja.
“Berbeda di harga. Nanti harganya kan jauh lebih murah kan kami yang bangun transmisi,” tukas Sofyan.
Dalam rencananya PLN menargetkan perubahan lokasi pembangunan pembangkit listrik dari non mulut tambang menjadi mulut tambang adalah di wilayah Sumatera dan Kalimantan dengan total kapasitas potensi listrik yang dihasilkan sekitar 5 ribu megawatt (MW).
Menurut Sofyan, dalam revisi RUPTL yang diajukan pembangunan pembangkit listrik mulut tambang juga bisa lebih cepat prosesnya karena PLN akan diberikan hak untuk memberikan penugasan kepada pihak yang berdasarkan penilaian memang dianggap memiliki kompetensi mumpuni.
“Mulut tambang juga bisa dengan menunjuk kan jadi hampir 5 ribu MW itu bisa dengan penugasan,” kata dia.
Selain perubahan lokasi beberapa pembangkit dari non mulut tambang menjadi mulut tambang, revisi RUPTL juga dinantikan PLN sebelum melanjutkan proses pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa-Bali 4 kapasitas 450 MW yang berlokasi di Jawa Barat.
Sofyan berharap pemerintah bisa segera memberikan keputusan terkait revisi RUPTL sehingga proses tender pengadaan pembangkit bisa segera dilanjutkan.
“PLTGU Jawa-Bali 4 kita tunggu keputusan revisi RUPTL, Mudah-mudahan dalam minggu depan selesai,” tandasnya.(RI)
Komentar Terbaru