JAKARTA – Penurunan harga gas untuk tiga sektor industri, yakni petrokimia, pupuk dan baja yang berlaku 1 Januari 2016 diharapkan bisa memberikan stimulus positif bagi pengembangan hilir di Blok Masela.
Arcandra Tahar, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), menyatakan penurunan harga gas yang sudah diupayakan terhadap sektor industri prioritas diharapkan juga berdampak pada industri yang siap dibangun di Blok Masela.”Dengan adanya permen ESDM, harga gas di Masela nanti diharapan juga turun, kan disana rencananya ada pupuk dan petrokima yang dikembangkan,” kata Arcandra di Jakarta.
Kementerian ESDM dan Kementerian Perindustrian sebelumnya telah membahas kajian hilir dalam pemanfaatan alokasi gas Masela. Industri petrokimia dan pupuk menjadi sektor yang akan dikembangkan karena dinilai memberikan nilai tambah atau multiplier effect lebih besar dan dibutuhkan perekonomian Indonesia.
Namun sampai saat ini pembasan volume alokasi gas Masela masih belum dipastikan karena masih harus melalui beberapa proses sebelum beralih ke kontrak. Selain itu, term and condition dalam rencana pengembangan (PoD) juga masih dalam proses finalisasi. Inpex Corporation, operator blok Masela meminta peningkatan kapasitas LNG dari 7,5 MTPA ke 9,5 MTPA. Inpex juga meminta perpanjangan hak kelola selama 10 tahun, serta pengembalian dana yang sudah dikeluarkan selama masa studi eksplorasi sebesar US$ 1,2 miliar.
Ignasius Jonan, Menteri ESDM sebelumnya menegaskan bahwa keputusan pemberian insentif tersebut rencananya akan dibahas bersama Presiden Joko Widodo dan ditargetkan revisi PoD bisa rampung pada Januari 2017. ”Kan masih dihitung. Finalnya kan akan dilaporkan ke presiden, nanti tunggu jadwal beliau,”tandas Jonan.(RI)
Komentar Terbaru