JAKARTA – PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), emiten kontraktor jasa tambang, hingga sembilan bulan pertama tahun ini mencatat produksi batu bara milik klien 24,8 juta ton, relatif stabil dibanding periode yang sama 2015 sebesar 24,9 juta ton.
Laporan operasional perseroan menyebutkan, sepanjang paruh pertama tahun ini, produksi pada Agustus tercatat sebagai level tertinggi sebesar 3,3 juta ton dan terendah pada Maret yang hanya 2,3 juta ton.
Sepanjang tahun lalu, produksi batu bara milik klien Delta Dunia mencapai 300 juta ton yang berasal dari sembilan klien perusahaan batu bara.
Untuk pemindahan lapisan tanah penutup (overburden removal), hingga kuartal III 2016 Delta Dunia membukukan 213,3 juta bank cubic meter (bcm), lebih besar dibanding periode yang sama 2015 sebesar 201,4 juta bcm. Overburden terbesar dicetak pada Agustus sebesar 29,2 juta bcm, sementara terendah pada Maret sebesar 19,4 juta bcm.
“Pada 2016, perseroan akan melanjutkan berbagai inisiatif peningkatan kinerja untuk tetap menjadi yang terbaik. Sehingga, pada saat pasar kembali pulih, kami sudah dalam posisi siap menyongsong pertumbuhan,” kata Hagianto Kumala, Direktur Utama Delta Dunia dalam laporan keuangannya perseroan.
Delta Dunia melalui anak usahanya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (Buma) merupakan perusahaan penyedia jasa pertambangan batu bara terbesar kedua di Indonesia. Umumnya, pelanggan utama perseroan telah menjalin kontrak kerja jangka panjang yang berkesinambungan, seperti PT Berau Coal, PT Adaro Indonesia dan PT Kideco Jaya Agung yang rata-rata baru berakhir pada 2018-2019.
Selain kemitraan jangka panjang, pada 2015 Buma berhasil mendapatkan dua pelanggan baru, yakni PT Multi Tambangjaya Utama dan PT Sungai Danau Jaya.(AT)
Komentar Terbaru