JAKARTA – Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Rabu (Kamis pagi WIB) ditopang pelemahan dolar AS dan perdagangan teknikal. Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 2,4 dolar AS, atau 0,18 persen menjadi 1.326,1 dolar AS per ounce.
Para pedagang mengambil keuntungan pada posisi jangka pendek mereka, memberikan dorongan bagi logam mulia naik kembali setelah jatuh selama empat sesi berturut-turut.
Analis percaya bahwa melemahnya dolar AS juga mendorong logam mulia naik, karena indeks dolar AS, yang mengukur dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, turun 0,33 persen menjadi 95,26 pada pukul 17.30 GMT.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar turun maka emas berjangka akan naik karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih murah bagi para investor.
Selain itu, analis percaya pasar akan diberikan petunjuk lebih lanjut untuk arah ekonomi AS setelah beberapa indikator ekonomi utama dirilis pada Kamis, termasuk klaim pengangguran mingguan, indeks harga produsen, penjualan ritel, dan laporan produksi industri. Indeks harga konsumen akan dirilis pada Jumat.
Logam mulia mendapat dukungan lebih lanjut ketika laporan yang dirilis oleh Departemen Perdagangan AS menunjukkan harga-harga impor dan ekspor masing-masing menurun sebesar 0,2 persen dan 0,8 persen.
Ini adalah sebuah tanda sedikit inflasi di sisi perdagangan ekonomi AS, dan kemungkinan akan memberikan lebih banyak amunisi terhadap kenaikan suku bunga pada pertemuan FOMC mendatang, pekan depan.
Pasar ekuitas AS tetap pada tingkat yang lebih lemah pada Rabu, setelah mengalami penurunan tajam pada Selasa. Analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan kerugian, logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman. Sementara, sebaliknya ketika ekuitas AS membukukan keuntungan maka logam mulia biasanya turun.
Perak untuk pengiriman Desember naik 9,1 sen, atau 0,48 persen, menjadi ditutup pada 19,066 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober bertambah 4,9 dolar AS, atau 0,47 persen, menjadi 1.040,90 dolar AS per ounce. (DR/ANT)
Komentar Terbaru