JAKARTA – BP Berau dan PT PLN (Persero) menandatangani amandemen jual beli gas dari Tangguh Train III baru-baru ini. Penandatanganan tersebut memberikan pendapatan negara sebesar US$7,9 miliar dalam 15 tahun.
“Ini (nilainya) cukup besar. Alhamdulillah kita menyepakati itu malam ini dan memformalkan kesepakatannya ini,” ucap Menteri ESDM Sudirman Said yang hadir dalam acara penandatanganan amandemen tersebut.
Dia juga memberikan apresiasi terhadap kinerja KKKS yang memberikan fleksibilitas untuk mengalokasikan sebagian gas yang semula diorientasikan ke ekspor menjadi domestik. “Jadi ini adalah pesan yang baik, di mana diperlukan memang ada flexibilty kita dalam melakukan transaksi fair dalam business to business,” ujarnya.
Dengan perjanjian tersebut, akan mengamankan pasokan kebutuhan gas PLN untuk PLTG Arun (184 MW), PLTGU Belawan (800MW), 2 blok PLTGU Muara Karang (1.300 MW), dan 3 blok PLTGU Priok berkapasitas 2.000 MW.
Dirjen Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja menambahkan amandemen PJBG ini berarti sebanyak 75% dari total produksi Tangguh Train IIII yang diperkirakan sebesar 3,8 MTPA, sudah terjual. PLN juga mendapat keuntungan karena BP Indonesia menurunkan harga gasnya. Penghematan bagi PLN hingga Rp2 triliun per tahun.
“Sebelumnya, kesepakatan pasokan gas untuk PLN tidak sampai 40%. Jadi ini sangat signifikan kenaikannya,” tutur Wirat. (LH)
Komentar Terbaru