JAKARTA – Indonesia sepertinya belum ada niatan untuk menurunkan produksi batu baranya paling tidak untuk jangka waktu hingga 20 tahun mendatang. Dalam rencana jangka panjang ternyata produksi batu bara nanti masih cukup besar. Ini tidak lain karena batu bara masih dianggap sebagai energi paling murah untuk listrik juga sebagai komoditi utama penyumbang pemasukan negara.
Ridwan Djamaluddin, Direktur Jenderal Mineral dan Batu bara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), mengatakan salah satu peningkatan produksi batu bara didorong peningkatan konsumsi dalam negeri. Di sisi lain pemerintah juga masih menargetkan ekspor batu bara yang tinggi.
Berdasarkan data yang dipaparkan Ridwan, pemerintah merencanakan produksi batu bara mencapai 678 juta ton pada 2040. Dari proyeksi produksi tersebut, jatah ekspornya diperkirakan mencapai 403 juta ton. Dan untuk kebutuhan dalam negeri sekitar 275 juta ton dan kebutuhan untuk gasifikasi sekitar 32,6 juta ton.
“Yang pasti angka ini menggambarkan produksi kita masih banyak dan penggunaan sebagian besar ke domestik akan lebih besar. Gasifikasi akan meningkat, walaupun harus diupayakan lebih besar dari tahun ke tahun,” kata Ridwan dalam diskusi Bimasena secara virtual, Jumat (19/3).
Pemerintah memproyeksikan produksi batu bara paling besar akan terjadi pada 2030 sekitar 684 juta ton dengan proyeksi porsi untuk ekspornya sekitar 416 juta ton dan domestik 269 juta ton. Serta untuk keperluan gasifikasi 26,6 juta ton.
Pada tahun ini, pemerintah menargetkan produksi batu bara 550 juta ton, sama seperti tahun lalu. Namun pemerintah tidak menutup kemungkinan perubahan target produksi. Hal itu bisa dilihat dalam data pemerintah yang sudah mengambil ancang-ancang meningkatkan target produksi menjadi 591 juta ton pada tahun ini.
“Tahun ini kami antisipasi dinamika, jika diperlukan dan membawa manfaat negara, angka 550 juta ton ini bisa berubah. Tahun ini (jatah) untuk domestik target 137 juta ton yang sebagian besar untuk listrik PLN dan mitranya sehingga dinamika ini akan kami antisipasi juga,” kata Ridwan.(RI)
Komentar Terbaru