JAKARTA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan tambahan 76 titik BBM satu harga pada 2021, sehingga menambahkan 83 titik yang telah dibangun  PT Pertamina (Persero)  pada tahun lalu.

Arifin Tasrif, Menteri ESDM, mengatakan program BBM satu harga akan terus dilakukan hingga 2024 mendatang dengan total 500 titik BBM satu harga.

“Kami terus menjalankan program BBM satu harga untuk bisa memberikan akses energi kepada semua masyarakat,” kata Arifin di Kementerian ESDM, Kamis (7/1).

Realisasi hingga 2020 sejak program BBM satu harga bergulir pada 2018 sudah ada BBM satu harga di 253 titik tersedia. Paling banyak BBM satu harga terdapat di Maluku dan Papua sebanyak 90 titik. Sedangkan di Kalimantan ada 52 lokasi, Sumatera 46 lokasi. Sedangkan di Sulawesi 22 lokasi dan di NTB serta NTT ada 38 lokasi. Untuk di Jawa, Madura dan Bali ada lima lokasi.

Pertamina sebelumnya telah menyatakan kesiapan untuk mengejar ketersediaan BBM satu harga di 500 titik. Pandemi Covid-19 sempat membuat program tersendat namun manajemen memastikan target tidak akan diubah.

Fajriyah Usman, Vice President Corporate Communication Pertamina, mengatakan meski diterpa pandemi Covid-19, Pertamina terus bergerak menyelesaikan berbagai penugasan pemerintah untuk melayani kebutuhan energi nasional, termasuk menuntaskan target pembangunan lembaga penyalur BBM satu harga.

Hingga 2024 sesuai peta jalan (roadmap), Pertamina menargetkan pembangunan BBM satu harga mencapai 500 titik.

“Kami optimistis pada periode 2021–2024 target pembangunan BBM satu harga sebanyak 500 titik terus bertambah, sehingga masyarakat dapat menikmati harga BBM yang lebih terjangkau,” kata Fajriyah.(RI)