JAKARTA – PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan produksi batu bara pada 2021 mencapai 29,5 juta ton atau naik 19% dari realisasi 2020 yang mencapai 24,8 juta ton.
Arviyan Arifin, Direktur Utama Bukit Asam, optimistis dengan kondisi ekonomi tahun ini, untuk itu Bukit Asam mengincar beberapa target penjualan batu bara selain China dan India.
“Kami utamakan domestik, untuk PLN dan juga untuk kalori tinggi kami khususkan untuk ekspor ke Jepang, China dan Taiwan. Kalori medium itu, lebih ke PLN, meskipun diatas Domestic Market Obligation (DMO),” ungkap Arviyan dalam konferensi pers, Jumat (12/3).
Adib Ubaidillah, Direktur Niaga Bukit Asam, mengatakan rencana penjualan pada 2021 cukup tinggi karena kalau dibandingkan 2020 itu banyak sekali hal-hal yang menjadi pertimbangan. Berdasarkan kalkulasi dan proyeksi manajemen pada 2021 bisnis dan industri di Indonesia maupun luar sudah mulai bangkit lagi.
“Jadi penggunaan listrik naik. Permintaan 2021 di domestik cukup tinggi kuartal I ini naik. Ekspor juga kuartal I naik. Selain itu, kami juga harus memanfaatkan momentum kenaikan harga jual yang baik. Upayanya terus kami lakukan dan mudah-mudahan target ini bisa kami capai,” ungkap Adib.
Bukit Asam juga akan meningkatkan kapasitas pelabuhan batu bara Kertapati naik jadi 7 juta ton pada 2021.
Realisasi produksi batu bara Bukit Asam pada 2020 tercatat sebesar 24,8 juta ton atau 99% dari target sebesar 25,1 juta ton.
“Sepanjang 2021 kami rencanakan kenaikan produksi menjadi 29,5 juta,” kata Arviyan.
Selain itu, Bukit Asam juga menargetkan peningkatan penjualan dari 26,1 juta ton pada 2020 menjadi 30 juta ton pada 2021. Seiring dengan memulihnya pandemi Covid-19 dengan adanya vaksin ekonomi akan kembali pulih.
Sehingga ekspor batu bara bisa naik dan pemakaian batu bara dalam negeri juga bisa naik. Kondisi ini sudah nampak sejak membaiknya harga batu bara Desember 2020 sampai Februari 2021 dan pertengahan Maret 2021.
“Dengan pekembangan pandemi dan adanya vaksin, saya yakin ekonomi akan pulih. Ini akan berdampak pada peningkatan batu bara ekspor dan domestik,” kata Arviyan.(RI)
Komentar Terbaru